Sabtu, 25 Mei 2013

Tatap Terang-Nya

TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela - Mazmur 84:12
Arahkan wajahmu ke cahaya matahari, maka engkau tidak akan melihat bayangan.
 
Keep your face to the sunshine and you cannot see a shadow.
Helen Keller

Jumat, 24 Mei 2013

Dalam Hadirat-Nya

TUHAN adalah gembalaku...
Ia membaringkan aku...
Ia membimbing aku...
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku...
Engkau besertaku...
Engkau menyediakan hidangan bagiku,..
Engkau mengurapi kepalaku...
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. - Mazmur 23
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku - Yohanes 10:14
24 MEI 1930 - Pionir linguistik, Frank C. Laubach, yang melayani sebagai misionaris Gereja Konggregasionalis di Filipina menulis sebuah komentar: "Sebagaimana orang mengalami temuan-temuan tentang sahabatnya dengan jalan berada bersamanya, begitu juga kita mengalami temuan-temuan tentang diri Allah jika kita senantiasa berjalan akrab dengan-Nya."

Selasa, 21 Mei 2013

Perintah Ini Masih Relevankah?

Janganlah kamu menjadi hamba uang
dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman:
"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau
dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Jangan tergesa baca kutipan ayat di atas. Bacalah sebaris demi sebaris dengan dibatinkan dalam2. Lalu tanyakan / renungkan hal berikut:
Milik siapakah aku, hamba siapakah aku?
Seperti yang tercermin dalam keinginanku, dalam doa2ku, dalam rencanaku, dalam penataan waktu dan hartaku?
Untuk apakah hidupku?
Seperti yang tercermin dalam angan2ku, mimpi2 dan rencanaku? Dalam pilihan relasi dan berapa lama waktu ku sedia berikan kepada orang2 yang ku temui dari waktu ke waktu?
Apakah yang paling ku takuti?
Sakit? Tidak ada jaminan masa depan? Simpanan menipis? Kehilangan pekerjaan? atau
Aku hidup jauh dari Tuhan? Tidak menyukakan-Nya?

Senin, 20 Mei 2013

Kemarahan

Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang, sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau - Mazmur 37:1-2
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. - Matius 5:5
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. - Matius 5:38-42
 
Sebenarnya tidak salah bahkan kita harus marah jika kebenaran dilanggar. Yang tidak boleh adalah marah karena kepentingan diri sendiri dilanggar dan marah dengan keinginan membalas atau agar pihak yang memicu kemarahan mengalami kemalangan.
Untuk tidak terpancing ke dalam dosa marah karena ulah dosa pihak lain, firman Allah meminta kita untuk lembut hati, bersikap pro-aktif yaitu memberkati, dan menyerahkan orang yang salah ke dalam perlakuan Allah yang pemurah, adil, penuh hikmat. Maka mengalah, lembut hati, dan sabar adalah suatu "pembalasan" yang dahsyat. Orang yang menuruti perintah ini idak saja luput dari pemuasan "nafsu" marah tetapi malah akan mewarisi bumi, dengan kata lain mengusai keadaan, mengalahkan kejahatan dengan kebenaran, menaklukkan hati orang ke bawah kasih dan keadilan Allah saja.

Kamis, 16 Mei 2013

Mazmur dari Keterhimpitan

Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! - Mazmur 34:5-9
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. - Ibrani 12:11
Bagaikan minyak terbaik keluar melalui proses tekanan yang menghancurkan dan panas yang melelehkan buah, Tuhan kadang melakukan hal yang sama untuk menjadikan hidup kita bagaikan minyak urapan yang dipakai untuk menyukakan, menyembuhkan bahkan melantik orang untuk penugasan dari-Nya. Dalam keadaan terjepit dan krisis besar sampai berpura-pura gila, Daud menghasilkan salah satu mazmur yang sangat menguatkan hati kita sewaktu merenungkannya. Dalam kesulitan besar ia menemukan kesetiaan, terang, penyertaan Allah untuknya, serta pemurnian tangan Allah atas hidupnya.
16 MEI 1540 - Martin Luther tokoh reformasi dari Jerman menyatakan: "Dalam pencobaan terburuk tidak ada yang dapat lebih menolong ketimbang iman bahwa Putra Allah telah mengenakan daging dan tulang manusia, kini duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa dan berdoa bagi kita. Tidak ada hiburan lebih dahsyat dari itu."

Rabu, 15 Mei 2013

Latihan Fokus Hidup

Mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan. Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita! - Mazmur 33:18-20
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. - 1 Petrus 4:6-7
 
Allah tidak ingin perhatian utama kita ditujukan kepada hal-hal yang sekunder. Bahkan hal-hal primer untuk manusia pun tdak boleh menyebabkan kepedulian dan kebersandaran kita dialihkan ke yang bukan Tuhan, sumber hidup sejatinya. Ia saja yang berhak menerima kasih, iman, harap, bakti kita sepenuhnya.
Itu sebab, baik kita kaya atau miskin, entah kita kuat atau lemah, apakah kita berlebihan segala sesuatu atau berkekurangan, hati kita hendaknya ditujukan kepada Tuhan, kasih setia-Nya, tangan-Nya yang perkasa, pemeliharaan, bimbingan, otoritas-Nya. Sebab Tuhan sendirilah yang hakiki bagi hidup kita. Yang hakiki ada, semua yang lain baik penunjang primer atau sekunder, akan berjalan dalam shalom. Ini tidak terjadi dengan sendirinya. Perlu latihan sepanjang hidup menaklukkan diri terus menerus ke bawah kuat kuasa Roh-Nya. Latihlah itu hari ini, esok, lusa, dan seterusnya.

Sabtu, 11 Mei 2013

Dikuduskanlah Nama-Mu

Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu... Matius 6:9

Doa adalah persekutuan yang bertujuan mengakrabkan relasi kita dengan Allah, Allah dengan kita.
Maka hal pertama yang harus ada adalah kesadaran akan kekudusan Allah. Bila kita sadar bahwa Allah tidak sama dengan apa/siapa pun, unik, mulia, kudus, maka ciri doa kita dan hal pertama harus mencirikan doa kita ialah memuliakan kekudusan diri-Nya itu.
Wajarnya doa tidak dimulai dengan permohonan tetapi dengan puji dan sembah kepada Allah karena kemuliaan-Nya. Lalu, dikuduskanlah Nama-Mu ini akan memancar ke semua unsur permintaan doa kita lainnya: - berikan kami rejeki kami, ampuni pelanggaran / utang kami seperti kami mengampuni orang lain, - jangan bawa kami dalam pencobaan

Rabu, 01 Mei 2013

Perspektif Surgawi

Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. - Mazmur 103:13; Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga - Matius 6:9

Kepada siapakah kita menujukan doa kita? Tentang kepentingan apa / siapa-kah sangkut paut doa-doa kita kebanyakannya?

Doa yang Tuhan Yesus ajarkan dan bentukkan untuk para pengikut-Nya ini mengarahkan pandangan... doa kita kepada Bapa yang di surga. Surga yang merupakan alas kaki takhta Allah, penuh dengan kemuliaan dan kekuasaan-Nya. Arah doa-doa kita adalah kepada takhta anugerah Allah itu, di mana segala kepentingan bumi dapat dicakup dan digenapi dengan benar. Ke arah cakrawala-Nya yang tidak terbatas inilah kita harus membawa segala kebutuhan, kegagalan, kelemahan, dan juga keberhasilan kita.

Ketika sejak awal dan menyeluruh pandangan doa kita ke surga maka kita akan memiliki cara pandang yang tepat tentang realitas. Dari surga dengan kemuliaan dan kuasa-Nya kita mendapatkan keberanian iman, harap, dan kasih mengenai segala gumulan hidup di dunia ini. Maka mari berdoalah tentang dunia ini dalam sorot pandang surgawi. = Media Sarat Perspektif Kerajaan =