Rabu, 31 Agustus 2016

Nafas-Nya

Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. -- Yesaya 40:7
Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. -- Roma 7:24-25

Tuhan, menyaksikan dan mengalami berbagai sengsara manusia -- sakit-penyakit, bencana alam, kejahatan, ketimpangan sosial -- kerap kami mempertanyakan kebaikan-Mu, meragukan kekuasaan-Mu. Kadang kami anggap Kau jahat, kejam, tidak peduli... Sebaliknya ketika mengalami kebaikan-Mu, pemeliharaan-Mu, perlindungan-Mu, penyelamatan-Mu..., kami perlakukan itu seakan hal sepele dan biasa tanpa ungkapan syukur yang sepadan. Tuhan, tolong kami melihat kenyataan hidup kami dalam terang kedahsyatan-Mu dan sifat fana kami sebagai ciptaan serta akibat yang pantas kami tanggung karena keberdosaan kami. Jauhkanlah dari kami berpikir dan merasa bahwa Engkau Allah yang semena-mena. Ingatkan kami bahwa Engkau turut ambil bagian dalam sengsara kami ketika Yesus hidup dan mati untuk kami, dan bahwa dengan menghisabkan diri dalam kematian-Nya kami boleh berbagian dalam kebangkitan-Nya, dalam nafas yang menghidupkan. Amin.

Selasa, 30 Agustus 2016

Daging Ini Seperti Rumput

Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Semua daging (makhluk) adalah rumput dan kemuliaannya (semaraknya/ketahanannya) seperti bunga di padang. -- Yesaya 40:6 (terj. harfiah).

Perhatikanlah bunga bakung di ladang...Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? -- Matius 6:28-30

Inilah teriakan, pewartaan yang sangat perlu diproklamirkan sekuat-kuatnya, dan yang sangat perlu kita simak. Perhatikan sekeliling kita: rumput, bunga, cuaca, musim, bangunan, eko sistem... Perhatikan tubuh kita: sendi-sendi mulai kaku, otot mengendur, mata perlu air mata buatan. Perhatikan sungguh-sungguh kondisi  ekonomi, politik, keamanan, moneter, hubungan internasional... Jika kita menyimak, melalui semua itu kita dengar teriakan ilahi ini bahwa manusia dan semua makhluk adalah rumput (bukan "seperti" yang dihaluskan dalam terjemahan Alkitab). Kita identik rumput yang rentan, ringkih, fana, berlalu. Dan sebagai keluarga dan gereja kita juga perlu saling mengingatkan bahwa tidak ada hal atau unsur apa pun di dunia ini yang abadi. Bahkan ketahanan atau kesemarakan kita, "chesed" kita adalah seperti rumput (kontras dari "chesed" Allah yang biasanya diterjemahkan sebagai kasih-setia kekal yang selalu baru tiap pagi)! Maka adalah bodoh mengandalkan apalagi memperlakukan yang fana seakan kekal. Adalah bijak bila kesadaran akan kerentanan dan kefanaan ini membuat kita merindukan Dia yang kekal. Apabila kita memiliki hubungan akrab dengan Tuhan dan menaruh semua hal dalam perspektif ilahi, bahkan yang sementara dan tidak berarti seperti bunga rumput yang pagi ada petang tiada pun menjadi indah dan mencerminkan sifat tertentu dari kemuliaan Tuhan.

Tuhan, tolong kami berhikmat menyadari kesementaraan harta dan posisi lalu memakainya menjadi alat kepentingan kekal-Mu. Amin

Senin, 29 Agustus 2016

Bobot Ilahi

...maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia (harfiah: semua daging / makhluk hidup) akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya. -- Yesaya 40:5

Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dari satu tingkat kemuliaan ke tingkat kemuliaan yang semakin besar. -- 2 Korintus 3:18 (terj. bebas)

Apabila seruan dan panggilan Tuhan agar jalan diluruskan sungguh direspons, apabila kehendak-Nya menyetarakan ketinggian semu dan kerendahan palsu sungguh diberlakukan, maka kemuliaan Tuhan pun pasti dinyatakan. Sesungguhnya manusia tidak tahan dan tidak layak menatap apalagi mengalami kemuliaan Tuhan. Dosa menyebabkan kondisi itu. Adam bersembunyi dari kehadiran Tuhan; Musa hanya sanggup melihat punggung Allah yang jalan berlalu; pengalaman melihat dan berjumpa kemuliaan Allah menyebabkan yang bersangkutan "tersungkur sama seperti orang mati" (Wahyu 1:17). Kemuliaan (kabod dalam bahasa Ibrani) berarti berat, bobot -- sesungguhnya kemuliaan adalah kumpulan semua sifat Allah -- suci, kasih, adil, mahakuasa, mahaada, penuh rahmat, kekal... Maka jelas bahwa "bobot" Allah tidak mungkin dialami dengan mengandalkan kapasitas manusia sendiri. Malah wajar bila kemuliaan Allah menimbulkan kesadaran mendalam tentang ketidaklayakan, kerendahan, kelemahan diri kita (Pengalaman Yesaya, Daniel, Petrus seselesai mengalami mukjizat penangkapan ikan). Kemuliaan Tuhan dinyatakan ketika Ia mengembalikan Israel dari pembuangan dan memungkinkan pembangunan kembali Bait di Yerusalem. Kemuliaan Allah yang menetap dan yang memuliakan manusia terjadi ketika Allah berkemah dalam diri Yesus. Segala kemuliaan bagi Dia, apabila kita terus menerus membuka diri bagi karya pelurusan, penyetaraan, penyelamatan, pengudusan Dia, kita akan mengalami pembaruan berkelanjutan dari derajat kemuliaan yang satu ke kemuliaan yang berikutnya.

O TUHAN, kiranya Engkau makin dimuliakan di dalam kami. Kiranya anugerah-Mu membuat kami mengejar kemuliaan-Mu bukan kemuliaan menurut kemuliaan "ringan" dunia ini.


Sabtu, 27 Agustus 2016

Allah Penyetara

Setiap lembah akan ditinggikan, dan setiap gunung dan bukit akan direndahkan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran (Yesaya 40:4 terj. harfiah).
Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. -- Markus 1;4-5

Paparan geografis ini sangat menakutkan; ketika lembah naik dengan sendirinya, dan bukit serta gunung direndahkan -- itu adalah peristiwa alam yang dahsyat mengerikan. Salah satu sebab mengapa umat dibuang Allah adalah tempat-tempat tinggi penyembahan kesuburan, kemakmuran, percabulan, yang lazim berjalan seiring dengan penindasan kepada kaum papa, janda, yatim. Allah yang menyerukan agar jalan diratakan untuk Ia melawat-memulihkan umat adalah Allah Penyetara. Seruan-Nya bukan sekadar imbauan tak berdaya, melainkan gairah ilahi yang pasti akan dilakukan-Nya. Itu sudah terbukti dalam begitu banyak peristiwa alam, politis, ekonomi sepanjang sejarah dunia ini. Allah tidak bisa mentolerir penyembahan kekayaan/kemiskinan, kekuasaan/ketidakberdayaan, kesehatan/kesakitan.  Kedua jenis dosa ini membuat karunia-karunia Allah menjadi mubasir! Maka ketimbang Allah mengirimkan bencana yang memaksa kita untuk keluar dari kerendahan semu dan ketinggian palsu itu, marilah kita mawas diri. Yang merasa rendah, berkanjang dalam keputusasaan, rasa sayang diri, hanya sanggup berkeluh kesah, bangkitlah! Sambutlah anugerah-Nya yang menguatkan, mengubahkan, yang menjadikan yang bukan siapa-siapa menjadi bernilai dan sanggup berkontribusi. Yang terlena dalam kepuasan dan keamanan palsu dari harta, kejayaan fisik, kuasa ekonomi, kuasa politis, turunlah, bertobatlah, bertindaklah seperti Zakheus. Apabila tindakan penyetaraan Allah itu kita operasikan dalam kehidupan kita, maka kita tidak lagi tanah kerendahan atau tanah ketinggian yang tak berguna, melainkan menjadi sesama bagi sesama kita, bahkan rekan sekerja bagi lawatan Allah sang Penyetara. yang sedang mewujudkan Tatanan Dunia Baru di bumi tua ini 

Jumat, 26 Agustus 2016

Luruskan Jalan bagi Tuhan

Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! -- Yesaya 40:3


Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. -- Wahyu 3:20


Ya Tuhan kami, sungguh Engkaulah Allah sejati karena kasih kudus-Mu yang besar mendisiplin umat-Mu agar hidup serasi kasih kudus-Mu. Engkau membuang umat-Mu Israel namun Engkau berseru berulang kali agar mereka bersiap menerima lawatan pemulihan-Mu bagi mereka. Engkau meninggalkan gereja-Mu yang duniawi namun masih mengetuk agar gereja-Mu sadar dan menyilakan Engkau kembali sebagai pusat perayaan ibadah kami. O Tuhan, kami mengakui kecenderungan kami untuk mengikuti arus keduniawian. Kami terpesona oleh tampilan sambil mengabaikan kesejatian, kami puas dengan yang dangkal dan menghindari yang dalam, kami suka sukses tanpa berkorban dan berjuang, kami merasa pintar tanpa mengerahkan pikiran dan nurani, kami ingin mukjizat tanpa tobat dan pengudusan hasrat, kami menganggap diri kaya padahal kami tengah menimbun hal-hal yang sampah menurut penilaian-Mu, kami merasa fulfilled dengan pemuasan imaji, emosi bahkan ilusi sambil membiarkan nurani, kehendak, meditasi kami kerdil dan lumpuh. O sumber anugerah, tolonglah kami untuk bertobat, untuk meratakan jalan bagi lawatan-Mu, untuk melatih mata, telinga, otot, nafas rohani kami merindukan kehadiran-Mu, untuk mengizinkan Roh-Mu menyirami kegersangan hidup kami. Tolong ya Tuhan Yesus, penyelamat dan pembaru kami. Amin.

Kamis, 25 Agustus 2016

Katakan ke Hati

Bicaralah kepada hati Yerusalem, dan panggillah dia: Bahwa kesengsaraannyaa (juga gumulannya) sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman ganda untuk semua dosanya dari tangan TUHAN. -- Yesaya 40:2 (terj. harfiah)

Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik. -- 2 Tesalonika 2:16-17

Dosa dan semua kesengsaraan yang diakibatkannya adalah masalah hati, maka perkataan penghiburan dan panggilan dari Tuhan harus ditujukan kepada hati. Hati adalah dunia batiniah kita, inti diri kita yang menyebabkan apa adanya kita dan mencakup pertimbangan, pikiran, perasaan, impian, nurani, gairah, dorongan komitmen, sikap, perilaku, dst.
Untuk bangsa tegar tengkuk seperti Israel, untuk semua kita yang pikiran, perasaan, kemauannya telah dicemari bahkan dibelit-lumpuhkan oleh dosa, tidak cukup hanya diberikan anjuran atau nasihat atau hiburan atau ancaman atau penjelasan dengan cara yang mengandalkan kesanggupan manusiawi dan ditujukan kepada perasaan atau pikiran. Perlu perkataan dengan otoritas ilahi, hiburan yang datang dari keteguhan firman kebenaran dengan ketajaman 'bak pedang bermata dua, kelembutan-ketegasan-empati ilahi yang ditujukan kepada hati. Dengan kata lain perlu penyampaian kata-kata ilahi dengan pemberdayaan ilahi. Itulah yang dapat menghasilkan penghiburan sejati dari Allah.
Kesannya ini mustahil, apalagi hiburan itu datang dari hukuman. Bukankah tidak logis mengatakan penghiburan keselamatan datang dari hukuman? Namun jelas dikatakan, hiburan ganda (ay. 1) dimungkinkan karena sudah terjadi dua kali lipat hukuman (2c). Bagaimana mungkin hukuman Allah bukan menyebabkan kehancuran dan kebinasaan tetapi hiburan dan keseamatan? Jawabnya adalah hukuman dahsyat tak terselami yang telah Yesus tanggung di salib. Di sana Ia telah final melucuti kuasa kegelapan (kita tidak perlu lagi mengandalkan kekuatan kita sendiri bergumul melawan dosa), di sana Ia sudah menanggung hukuman dosa, dan dari salib-Nyalah dimungkinkan penghiburan kekal. Karena Yesuslah kita dimungkinkan mengalami kebaikan Allah yang berlipat kali ganda melampaui kejahatan dosa dan kesengsaraan kita.

Pokok Doa: Untuk para pewarta firman, pembina, konselor, guru SM, pengajar katekisasi, dll. kiranya dipenuhi firman kebenaran, diurapi kuasa Roh, menjadi alat penghiburan-penyelamatan Allah bagi banyak manusia di zaman penuh sengsara ini. Kiranya semua kita selalu menjadikan salib Yesus sebagai sumber penghiburan di segala keadaan, dan sumber inspirasi untuk karya-karya syukur kita karena Dia untuk sesama.

Penghiburan Sejati

Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu -- Yesaya 40:1
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan -- 2 Korintus 1:3


O Allah sumber segala penghiburan, sungguh kami membutuhkan penghiburan-Mu karena banyak kesusahan dan kedukaan kami alami entah karena kesalahan kami sendiri, atau karena penghukuman-Mu atas pelanggaran kami, atau karena situasi dunia yang semakin memburuk di sekeliling kami. Terima kasih bahwa Engkau sungguh mau menghibur kami, dua kali Engkau menegaskan itu dan karena firman-Mu adalah kebenaran, Ya dan Amin, kami yakin Engkau sungguh ingin memberikan kami penghiburan yang sejati yang bukan sekadar pain killer. Bahkan di dalam hajaran-Mu, Engkau masih menyebut umat yang Kau buang sebagai "umat-Ku," dan Engkau membahasakan diri-Mu sebagai "Allahmu." Terima kasih Allah, terima kasih Bapa, terima kasih o Penyelamat, o Penghibur, o Pembaharu, o Pencipta kesempatan-kesempatan baru. Kiranya penghiburan-Mu memberikan keteguhan hati dan kesungguhan hidup dalam kami. Sanggupkan kami memberikan pelayanan penghiburan kepada sesama kami yang membutuhkan hiburan-Mu. Dalam pertolongan Roh Penghibur. Amin.


Kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.

Doakan agar Gereja / orang Kristen boleh menjalankan pelayanan penghiburan sejati berdasarkan kebenaran firman Tuhan untuk dunia masa kini.

Senin, 22 Agustus 2016

Mengandalkan Kasih-Setia-Nya

Kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya. -- Mazmur 103:17-18

Mana mungkin manusia berperkara melawan Allah dan mengalahkan-Nya? Dari seribu pertanyaan yang diajukan Allah, satu pun tak dapat dijawab oleh manusia. -- Ayub 9:2-3 (BIS)
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, -- 1 Yohanes 3:18-19
Tuhan atas laut dan langit, terima kasih Engkau bersedia menyambut kami kendati segala kelemahan, keterbatasan, kecemaran kami. Tolong kami menyadari bahwa Engkau tidak menuntut agar kami sempurna melainkan mengundang kami untuk memercayakan diri penuh kepada-Mu agar anugerah pembaruan dan pemberdayaan-Mu boleh mewujudkan kasih di otak, hati, otot, nafas, semangat, keringat, dompet...kami. Kiranya kemanusiaan kami dikuduskan untuk memancarkan keilahian-Mu. Terima kasih Engkau tidak lelah mengundang, menanti, menopang kami. Amin.

Sabtu, 20 Agustus 2016

TUHAN Adil adanya

Sebagaimana Aku telah mendatangkan bencana ke atas bangsa ini, begitu pula Aku akan memberikan semua yang baik yang telah Kujanjikan kepada mereka. -- Yeremia 32:47 (BIS)

Pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami. -- 2 Korintus 1:7 (BIS)

TUHAN, kami bersyukur Engkau adalah Allah yang adil, adil terhadap kami dan dunia ini, adil dalam diri-Mu sendiri juga. Terima kasih Engkau mengizinkan kesukaran bukan untuk menghancurkan tetapi untuk memurnikan dan menguatkan kami. Kami tahu Engkau tidak akan menolak kami di masa kesukaran. Karena itu kini dalam kesukaran kami berseru. Kami butuh pengampunan-Mu, keselamatan dari-Mu, penguatan-Mu, pemulihan-Mu... Tolong kami aktif untuk selalu mencari dan mengandalkan Engkau tidak saja pada masa kami mengalami kesesakan tetapi lebih lagi di masa-masa kami mengalami kelegaan. Tolong kami sedia berbagi dalam kesengsaraan orang lain agar melalui itu kami berbagi penghiburan dari-Mu juga. Syukur bagi-Mu Yang Maha Adil. Amin.
Marilah kita,..berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita...dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.

Kamis, 18 Agustus 2016

Mendoakan Pemimpin Bangsa

Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan. -- Mazmur 33:16
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. -- 1 Timotius 2:1-2
Allah Penguasa yang berdaulat, berhikmat dan penuh rahmat, terima kasih atas kepemimpinan bangsa kami yang boleh membuat kami meyakini pengendalian-Mu atas segala sesuatu; dan terima kasih bahwa kendati juga ada kenyataan kepemimpinan bangsa kami yang kurang baik justru membuat kami untuk lebih berdoa, lebih didorong untuk menyuarakan dan mengerjakan keadilan, kebenaran, kesejahteraan sebagaimana rencana kekal-Mu inginkan. Tolong setiap kami untuk hidup otentik dan selalu merespons kesempatan baru untuk berbagi kebenaran dengan orang sekeliling kami. Demi Yesus Raja atas segala raja. Amin.
Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita...dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan

Selasa, 16 Agustus 2016

TUHAN Mahatahu & Mahakasih

Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. -- Amsal 15:3

Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. -- Matius 13:47
TUHAN Maha melihat, Engkau tahu segala pelanggaran kami, kecenderungan kami untuk salah, motivasi kami yang tidak murni, keengganan kami untuk mewujudkan kasih.., namun Engkau masih mengasihi kami. O Allah, ampunilah kami dan tariklah kami mendekat kepada-Mu dan berikan kami kekuatan. Bimbing kami sementara kami berusaha melayani-Mu dan sesama dalam segala kegiatan kami. Dan jangan biarkan kami menyerah kepada kelemahan kami. Amin.
Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita...dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan

Senin, 15 Agustus 2016

Memuliakan TUHAn senantiasa

Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita...dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan .-- Ibrani 12:1-2
 
Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu." -- Mazmur 66:4
Nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia ...Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus. -- 2 Tesalonika 1:12



Allah, Pencipta, Pemelihara dan Penyelamat, dahsyat adanya karya-karya-Mu: Dengan mengucap Engkau menjadikan alam semesta yang dahsyat ini, Engkau membentuk kami dalam kandungan ibu kami, dan Engkau telah menyediakan tempat yang mulia untuk kami di sisi kanan-Mu. Tolong kami untuk bersukacita dan memiliki rasa hormat besar karena mengetahui bahwa kami adalah anak-anak-Mu. Tuhan, tolong kami untuk hidup dalam persekutuan satu dengan lain, saling menopang dan menguatkan. Amin.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Hati Melekat kepada TUHAN

Kata TUHAN, "Orang yang mencintai Aku akan Kuselamatkan, yang mengakui Aku akan Kulindungi. Kalau ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawabnya. Di waktu kesesakan, Aku akan menolong dia; dia akan Kuluputkan dan Kuberi kehormatan. Dia akan Kupuaskan dengan umur panjang, dan Kuselamatkan." -- Mazmur 91:14-16
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? -- Roma 8:35


Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya. -- Yohanes 14:21


O TUHAN Kekasih kekal kami, terima kasih untuk firman-Mu yang telah membukakan kebenaran bahwa Engkau adalah naungan, penyelamat, kediaman dan tujuan kekal kami (Mzm. 91:1) dan oleh Roh-Mu kami telah dibimbing kepada pengakuan iman yang membuat kami masuk ke dalam kehidupan nyata bersekutu dengan-Mu (ay. 2). Puji syukur, hormat dan kasih kami kepada-Mu atas kasih-setia-Mu, perlindungan-Mu, pemurnian-Mu, penyertaan-Mu, pemeliharaan-Mu, pemberdayaan-Mu, penggenapan janji-janji-Mu, pengerahan sumber-sumber natural dan supernatural-Mu... yang dari hari ke hari kami alami secara nyata dalam kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, berkomunitas, bermisi...(ay. 3-13) O TUHAN, siapakah kami yang telah demikian Kau kasihi dan bahwa Engkau mau merespons kepada dan sungguh menginginkan kasih kami meski lemah, bercacat, dan masih terus menerus membutuhkan topangan dan pemurnian-Mu ini (ay. 14-16).  Ya TUHAN, inilah iman, harap dan kasih kami tertuju dan teruntuk kepada-Mu bagaimana pun kenyataan sementara kami di dunia ini. Amin.
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

Jumat, 12 Agustus 2016

Ajaib Anugerah-Nya

Allah menyuruh malaikat-Nya menjagai engkau, untuk melindungi engkau ke mana saja engkau pergi. Mereka akan mengangkat engkau di telapak tangannya, supaya kakimu jangan tersandung pada batu. Engkau akan melangkahi ular dan singa, menginjak singa muda dan ular berbisa. Mazmur 91:11-13 (BIS)
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. -- Markus 16:17-18

Anugerah Tuhan tidak saja ajaib tetapi juga berkelanjutan. Dari kepenuhan-Nya memancar anugerah demi anugerah (Yoh. 1:16), bagaikan sumber air yang memancar kuat, mengalir dari mata air menjadi anak sungai menjadi sungai besar bergelora sampaimenjadi samudera raya yang dahsyat. Kuat kuasa anugerah Tuhan tidak saja dahsyat di permulaan kehidupan Kristen kita; ia menjadi semakin hebat semakin dahsyat seiring pertumbuhan kita, ketika kita mengalami peperangan rohani yang satu ke yang lain, ketika kita makin menjalani proses perubahan dan pengudusan, ketika kita menerima pemberdayaan dengan bersedia menjadi rekan Kerajaan, kita makin menjadi peragaan anugerah dan kuat kuasa Allah dalam hidup kita.

Tuhan Mahahadir, terima kasih Engkau mengizinkan berbagai tantangan dan hadangan untuk melatih kami menjadi perkasa mirip keperkasaan-Mu. Terima kasih bahwa kami direntang-luaskan untuk makin taat, makin berani, makin berjuang, makin mengabdi, makin berkorban bukan dengan mengandalkan sumber-sumber kami yang terbatas tetapi supaya kami makin mengalami ajaib-dahsyatnya sumber-sumber kepenuhan-Mu. Tolong kiranya di dalam kami Engkau makin bertambah-tambah kami makin berkurang-kurang. Amin.

Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

Kamis, 11 Agustus 2016

TUHAN Kasih dan Adil Adanya

Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu -- Mazmur 91:7-10
Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. -- Wahyu 5:9


Tuhan ketika kami mengalami berbagai wujud penyelamatan dan pemeliharaan-Mu sementara banyak orang lain mengalami bencana, penyakit, peperangan dlsb. tolong kami untuk tetap percaya bahwa Engkau baik, suci, kasih, adil dan sumber keselamatan. Tolong kami menyadari bahwa kematian Anak-Mu disalib adalah kenyataan bahwa keselamatan tidak tanpa penghukuman, dan hanya karena kebaikan anugerah-Mu kami boleh diluputkan dari hukuman kekal. Ada banyak faktor dan hukum yang berlaku dalam hidup manusia dan dunia ini yang sebagian kecil saja dapat kami pertimbangkan dan mengerti. Karena itu ya Tuhan yang adil dan baik, tolong kami untuk tidak goyah iman seakan Engkau kejam, jahat, lemah, tak peduli; tolong kami juga untuk tidak merasa diri lebih baik dari sesama kami yang mengalami kemalangan. Melainkan bantu kami semakin mendoakan dan berbagi kuasa penyelamatan-Mu dan tindakan pemeliharaan-Mu. Demi Yesus yang telah menebus kami dengan menanggung hukuman atas dosa untuk kami. Amin.


Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

Rabu, 10 Agustus 2016

TUHAN Kebangkitan

Ia akan melepaskan engkau dari bahaya tersembunyi, dan dari penyakit yang membawa maut. Ia akan menudungi engkau dengan sayap-Nya, sehingga engkau aman dalam naungan-Nya; kesetiaan-Nya seperti perisai yang melindungi engkau. Engkau tak usah takut akan bahaya di waktu malam, atau serangan mendadak di waktu siang; akan bencana yang datang di waktu gelap, atau kehancuran yang menimpa di tengah hari. Mazmur 91:3-6 (BIS)
Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. -- Yohanes 17:15

Mungkinkah orang percaya tertimpa berbagai kemalangan seperti ditipu, digunai-gunai, jatuh sakit, diracun orang, terkena bencana...? Jika ada begitu banyak janji pemeliharaan, perlindungan bahkan penyertaan Tuhan mengapa nyatanya cukup sering kita dengar bahkan mungkin alami sendiri bahwa hal-hal buruk itu dialami juga oleh orang percaya? Masalah ini harus dilihat dari banyak aspek yang terkait. Namun dalam terang teks Alkitab ini cukuplah kini untuk kita yakini bahwa Tuhan sungguh melindungi anak-anak-Nya dari yang jahat. Kita perlu memastikan bahwa kita sungguh di dalam Dia, bahwa iman dan hubungan kita dengan Dia riil bukan hanya ngaku-ngaku saja. Maka seperti pemazmur kita boleh dengan yakin berdoa memohon perlindungan sempurna sepanjang hidup kita. Namun andai semua prinsip dan syarat ini terpenuhi masih terjadi juga hal yang tidak kita inginkan, kita dapat mengakui keterbatasan pengertian kita dan mensyukuri hikmat dan kuasa Tuhan yang sanggup mendatangkan kebaikan bagi orang yang sungguh mengasihi Dia. Ia yang Mahakuasa bukan saja sanggup melindungi orang dari kematian tetapi sanggup juga membangkitkan orang dari kematian.
Bapa kami yang di surga... janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, melainkan lepaskanlah kami dari yang jahat, karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa dan kemuliaan sampai selam-lamanya. Amin.

Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

Selasa, 09 Agustus 2016

Aktif Melatih Iman

Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." -- Mazmur 91:1-2
Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. -- 1 Korintus 12:3

Kita perlu mengucapkan pengakuan tentang Apa/Siapa Tuhan dalam diri-Nya dan Apa/Siapa arti Dia untuk kita. Kepada umat Perjanjian Lama Tuhan memerintah untuk membicarakan firman Tuhan (Ul. 6:7) dan memperkatakan firman Tuhan (Yos. 1:8). Sayangnya, sepanjang jalan menuju Tanah Perjanjian mereka memperkatakan pengakuan kontra iman alias menggerutu. Tuhan Yesus memperingatkan semua dan setiap apa yang kita ucapkan akan dihakimi, sebab perkataan kita adalah pengakuan kita. Itulah sebab Yesus membimbing para murid sampai sanggup mengucapkan pengakuan beriman: "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup." Itu juga yang Paulus maksud ketika berkata: "Dengan hati orang percaya, dengan mulut mengaku Yesus adalah Tuhan, maka orang itu selamat." Seperti halnya beriman adalah urusan seumur hidup demikian juga mengucap ungkapan iman harus kita praktikkan sepanjang hidup. Ketika dengan mengimani kita bersuara waktu membaca Alkitab, waktu memuji Tuhan, waktu mengucapkan janji-Nya dalam doa, kita mengakar-tumbuhkan diri kita dalam terang pengakuan iman itu. Itulah sebab terhadap situasi kita (sakit, susah, lemah, gagal, bahaya...) dalam iman kita mengucap siapa Tuhan bagi kita (waktu sakit: "Tuhan Engkaulah kesembuhanku -- YHWH rapha," waktu lemah "Tuhan, Engkaulah kekuatanku, perisaiku," dlsb.) maka kita mengaktifkan iman kita. Inilah maksud Mazmur 91, orang yang tinggal dalam bayangan-naungan TUHAN berkata "Engkaulah perlindunganku, kota bentengku, Allahku, kediamanku."

Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. -- Lukas 12:32

Senin, 08 Agustus 2016

Iman Aktif dalam Keseharian

Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. -- Lukas 12:32
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." -- Mazmur 91:1-2

"Aku percaya kepada Allah Bapa, Pencipta langit dan bumi..." Ya Bapa yang Mahakuasa, Mahakasih, sadarkan kami betapa pun kami sehat, kuat posisi dan pengaruh, kuat dana, kuat kapasitas manusiawi, tetap saja kami rentan terhadap berbagai ancaman baik dari luar maupun kelemahan laten kami sendiri. Ingatkan kami betapa pun kami sakit, lemah kedudukan dan pengaruh, dana dan kapasitas manusia kami pas-pasan, Engkaulah pemelihara, pelindung, penyelamat kami. Tolong kami selalu beriman aktif memelihara hubungan yang benar dan segar dengan-Mu. Agar, kehadiran-Mu dengan segala berkat dan dampaknya boleh menjadi pengalaman nyata kami hari lepas hari. Demi Yesus yang telah menebus hidup kami dengan nyawa-Nya sendiri. Amin.


Sabtu, 06 Agustus 2016

Tetap Setia

Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." -- Keluaran 34:6-7
Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." -- 2 Timotius 2:11-13

Kami memuliakan Engkau ya Tuhan sumber Hidup, kami bersyukur untuk sifat dan tindakan-Mu yang seluruhnya dan setiapnya murni, benar, adil, limpah rahmat dan anugerah. Di tengah dunia yang berubah dengan cepatnya ini, berubah dalam nilai-nilai hidup, dalam prinsip, dalam pertimbangan... kami boleh beroleh keteguhan dan ketenangan karena Engkau setia, setia dalam kasih-Mu, dalam keadilan-Mu, dalam perjanjian-Mu. Kiranya firman dan Roh-Mu menjadi sumber kami juga beroleh ketekunan dan kesetiaan yang sama menjalani hidup ini sampai kami mendengar ucapan-Mu kelak: "hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." Amin.

Jumat, 05 Agustus 2016

Kesempatannya Kesempitan

Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" -- Bilangan 13:30
Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. -- 2 Timotius 2:9-10

Kalau pakai perasaan bahkan akal sehat sekalipun, memang kesimpulan 10 mata-mata Israellah yang tepat, tidak mungkin kaum budak bisa merebut negeri yang berkubu dan berpasukan kuat. Juga, bagaimana mungkin Injil tidak terhambat jika penyiarnya, Paulus telah terpenjara. Maka adalah mimpi kosong mengharapkan multiplikasi para pelayan Injil jika penerus Paulus hanya semacam Timotius yang banyak kekurangan dan kelemahan. Nekad, bodoh, berkhayalkah Kaleb mengucapkan hiburan penuh keyakinan itu? Demikian jugakah Paulus? Dari begitu banyak tantangan dan kesukaran yang boleh kita alami pasti tidak ada yang melebihi derajat kesukaran dan kemuskilan dalam penginjilan dan pemuridan. Tetapi, jika dipertimbangkan dalam terang rencana kekal Allah, kuat kuasa Injil, pemberdayaan oleh Roh, maka tidak ada tugas lebih mungkin untuk berdaya-berjaya ketimbang mengerjakan panggilan dan rencana Allah memperbarui hidup manusia. Makanya kita perlu percaya penuh kedaulatan dan kasih Allah, menilai kondisi temporer seberat apa pun sebagai tantangan dan kesempatan bukan ganjalan yang membuat kita terhenti. Sebab dalam keadaan terbelenggu justru injil mendapat kesempatan untuk Paulus bagikan kepada orang dalam penjara, baik para tahanan lain maupun para serdadu yang menjaga dia.

Tuhan yang berdaulat, kiranya visi, keyakinan dan ketaatan seperti yang ada pada Kaleb, Paulus dan para pahlawan iman sepanjang sejarah Kerajaan-Mu juga berkobar dalam pelayanan kami. Amin

Kamis, 04 Agustus 2016

Dengan Segenap Kapasitas

Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. -- Ulangan 6:5-7
Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu. Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. -- 2 Timotius 2:7-8

Yang mana dari hal-hal ini penting untuk kita berhasil dalam hidup keseharian, pelayanan, pekerjaan: emosi, imajinasi, doa, rasio, disiplin, komitmen, ketahanan, kekuatan, semangat, atau memori? Dalam hal mengasihi Tuhan yang mana yang utama? Dalam hal berbagi hidup dalam hidup orang lain, yang mana yang utama? Karena pengaruh zaman kini, kita cenderung mengutamakan emosi, imajinasi dan juga memori. Ini reaksi zaman ini terhadap era sebelumnya yang mengutamakan rasio. Abad lalu IQ yang diutamakan, kini E(motional)Q dan S(piritual)Q! Apa kata Tuhan yang menciptakan potensi QQQ... kita manusia? Setiap dan semua kapasitas kita penting, bermakna, berperan baik dalam kerohanian, pelayanan, pekerjaan, lingkup sosial dlsb. Rasio tidak lebih unggul dari emosi, juga sebaliknya. Masing-masing ada peran penting dan harus saling berinteraksi agar hidup kita bertumbuh utuh. Lagi pula setiap dan semua kapasitas dahsyat manusia sudah cemar oleh dosa. Maka selain penting dan perlu, juga bahaya bila dibiarkan lepas tanpa pengudusan darah Yesus dan kendali firman oleh Roh Kudus. Karenanya, perlu: perhatikan, pertimbangkan, ingat, renungkan (kapasitas pikiran dan perasaan) apa yang firman Tuhan (Alkitab) katakan. Juga, perlu ingat, kenang, menyimpan gambaran (kapasitas memori, imajinasi) tentang seluruh hidup Yesus dan apa yang telah Ia buat dalam hidup-mati-bangkit-Nya untuk kita. Berbekalkan ini, kita boleh berhasil dalam hidup.

O Pencipta dan Pengudus Ajaib, terima kasih untuk rasio, emosi, imajinasi, kemauan, kenangan, energi hidup dan semua kapasitas hidup yang Kau ciptakan dan tebus dan kuduskan dalam kami. Tolong kami mengasihi-Mu dan diri sendiri serta sesama dengan seluruh kapasitas dahsyat ini. Amin.

Rabu, 03 Agustus 2016

Ora et Labora -- bukan: Ora vs Labora!!!

Berkatalah Musa kepada bangsa itu: "... TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. -- Keluaran 14:13-15

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya. -- 2 Timotius 2:3-6

Adakah prajurit yang menang tanpa semangat juang dan disiplin kepada komandan? Bisakah olahragawan menjadi juara tanpa menaati aturan permainan? Pernahkah terjadi petani menuai panenan besar tanpa bekerja keras, berkeringat, bertekun-sabar? Kita semua tahu jawabannya: TIDAK! Tetapi faktanya kita suka sekali ajaran, khotbah, lagu pujian yang intinya bertolak belakang dengan prinsip tadi. Contohnya, ucapan Musa di atas sering dikutip lepas dari jawaban Tuhan. Hanya berdoa, duduk diam, menanti, menonton, tidak bangun, bergerak dan berjalan maju mengikuti petunjuk Tuhan, bagaimana mungkin masuk dan merebut Tanah Perjanjian? Kalau mau berhasil -- baik dalam pendidikan, pekerjaan, pelayanan, kehidupan -- harus berjuang, disiplin, bekerja keras, bersusah payah! Ora et Labora -- bukan Ora vs Labora!!! Baik anugerah umum maupun anugerah khusus, tidak meniadakan tetapi menghidup-dayakan kewajiban dan energi manusia agar boleh bekerja-bersama Allah Pekerja Agung yang sampai kini masih bekerja dalam keseluruhan realitas supernatural-pun-natural.

Maju, laskar Kristus, lawan kuasa g'lap! Ikut salib Yesus, sungguh dan tetap! Rajamu sendiri jalan di depan; majulah, iringi panji cemerlang! Maju, laskar Kristus, lawan kuasa g'lap! Ikut salib Yesus, sungguh dan tetap!
...  Kar'na itu, maju! Ikut salib t'rus, turutlah memuji Raja Penebus: "Hormat, kemuliaan, Tuhan, t'rimalah!" Insan dan malaikat sujud menyembah. Maju, laskar Kristus, lawan kuasa g'lap! Ikut salib Yesus, sungguh dan tetap!

Selasa, 02 Agustus 2016

Menduplikasi Hidup


TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. -- Keluaran 33:11
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. -- 2 Timotius 2:2


Musa membimbing, mengajar, memodel menghasilkan Yosua, demikian pun Paulus mengajak, travelling bersama, menugasi, memberanikan, menghasilkan a.l. Timotius; Inilah keberhasilan dalam hidup, dalam pelayanan rohani, juga dalam pekerjaan. Kiranya sejak dini hal berbagi hidup, memberi pengaruh baik, mengejar hidup yang berdampak konstruktif kepada hidup orang lain, melipatganda pelaku firman ini telah ditanamkan di antara kita -- perseorangan, keluarga, lingkungan kerja, masyarakat, dst. Kiranya kita mendefinisi "sukses" dalam kategori manusia / hidup yang punya tujuan dan amanat dan bukan dalam hal-hal materiil semata.
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau sendiri adalah Guru, Teladan, Teman yang seluruh karya hidup-Mu ingin Kau duplikasikan ke dalam kehidupan masing-masing kami dan ke dalam sifat gereja-Mu. Ingatkan, kobarkan, sanggupkan kami, ya Pembina Agung. Percayakanlah kami dengan orang-orang lain yang di dalamnya kami boleh berbagi hidup. Amin.


Senin, 01 Agustus 2016

Paradoks Keberhasilan

Carilah, pikirkanlah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. -- Kolose 3:1-2

Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu -- Yoshua 1:5. 6
Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. -- 2 Timotius 2:1-2

Yang mana yang akan berhasil? Yang kuat. atau yang lemah? Keduanya bisa berhasil, bisa juga gagal! Yang kuat kemauan, yang punya banyak kelebihan, yang membulatkan tekad untuk berhasil... kemungkinan besar menjadi keras kepala, egois, sombong, kejam, perfeksionis... dan itu gagal menurut ukuran Tuhan. Yang merasa tidak sanggup bicara (Musa), yang merasa diri masih muda dan lemah tubuh (Timotius) justru kemungkinan berhasilnya tinggi asalkan tidak memvonis diri sendiri untuk gagal tetapi memercayai rencana dan janji penyertaan Tuhan, mengandalkan Tuhan, mengizinkan dorongan Roh untuk menguatkan hati. Itu sebabnya firman Tuhan kepada Yoshua dan Timotius dan juga kita semua adalah: jadilah kuat di dalam Tuhan, oleh anugerah Kristus Yesus, sambil berpegang pada janji-janji-Nya, sambil berserah diri berfokus penuh ke atas, ke takhta pemerintahan dan kekuasaan Kristus. Orang kaya, berkedudukan, berkemauan kuat seperti Abraham, Nehemia, Daniel, bisa berhasil karena prinsip ini. Orang muda dan lemah seperti Yoshua, Daud, para murid, Timotius juga bisa berhasil karena prinsip yang sama. Ini berlaku bukan saja untuk hal-hal rohani, juga untuk hal-hal biasa keseharian.

O Tuhan, tolonglah aku yang lemah, gagal, kurang, berdosa ini. Ingatkan kami tentang Engkau yang pernah merasakan keterbatasan, kelemahan, kehinaan, dan yang dalam kemenangan kini menyertai kami, menganugerahi kami kuat-kuasa untuk menang dalam anugerah-Mu dan berhasil menggenapi rencana-Mu. Amin.