Tak ada Allah seperti Engkau, ya TUHAN, yang mengampuni dosa umat pilihan-Mu yang tersisa. Tidak untuk selamanya Engkau marah; sebaliknya, Engkau senang menunjukkan cinta-Mu yang tak terbatas itu. - Mikha 7:18 (BIS)
Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? - Roma 8:34
Yesus kini "duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa." Demikian dari minggu-ke-minggu kita mengikrarkan Pengakuan Iman Rasuli. Namun, apa arti dan makna pengakuan tersebut?
Ia duduk karena telah selesai, dan berhasil mengerjakan keselamatan untuk orang percaya. Namun Ia bukan duduk ongkang-ongkang kaki, melainkan Ia bersyafaat bagi umat-Nya. Apa yang Ia doakan? Ia mendoakan agar kita sungguh menghayati penuh arti Ia sudah dengan sempurna mengampuni, menghapus dosa dan mematahkan belenggunya atas kita, dan kini kita bersama Dia ada dalam perkenan Bapa. Ia berdoa agar hidup-Nya boleh kita hidupi di sini dan kini. Ia berdoa agar sebagai Tubuh-Nya kita terpelihara dan setia dalam meneruskan misi-misi-Nya bagi dunia.
Maka ada yang kurang lengkap dalam cara doa permohonan ampun dosa kita baik pribadi maupun di ibadah gereja tiap minggu. Bukankah tidak cukup memohon ampun untuk dosa dan pelanggaran kita sambil menengok ke lembar-lembar hitam masa lalu kita? Tidakkah lebih tepat kita menatap ke Dia yang di sebelah kanan Bapa menjamin pengampunan kita? Bukankah seharusnya kita mengalihkan pandangan kita dari ke belakang dan ke dalam diri kita yang lemah dan gagal, ke Dia yang yang di dalam-Nya kita ada seperti kata Kolose 3:1-3? Kita yang dikuduskan dan dimungkinkan menang oleh Pembela / Pensyafaat kita? Ada baiknya ketika kita berdoa kita "nguping" apa yang Ia doakan untuk kita ke Bapa, dan membentuk doa-doa permohonan kita seturut doa-Nya itu.
Yesus, Pembela kami,
Terima kasih Kau mendoakan dan menghadirkan kami di dalam-Mu dalam kemuliaan-Mu di hadapan Bapa. Ajar kami mengerti isi hati dan doa-Mu untuk kami serta belajar berdoa, hidup dan berkarya seperti isi doa-Mu untuk kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar