Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. - Yesaya 42:1
Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, - Markus 10:42-43
Kepemimpinan hamba bukan saja ideal tetapi praktikal, bisa bahkan mesti dipraktikkan! Yesus telah lebih dahulu memodelkannya bagi kita. Otoritas Roh yang mengurapi Dia bukan untuk kepentingan diri-Nya diri-Nya tetapi untuk membuat Dia mengabdi dan melayani hukum Allah sehingga dengan itu Ia memanusiakan manusia. Orang Kristen dan Gereja perlu mengingat-ingat dan melatih diri di bawah bimbingan Roh agar tidak kemasukan roh dunia dalam pekerjaan gerejawi maupun dalam pekerjaan keseharian yang Tuhan karuniakan kepada kita. Kita harus membuka diri kepada Sang Hamba Allah untuk kembali menyatakan pelayanan-Nya di dalam dan melalui kita.
Kita juga perlu memperjuangkan prinsip ini agar komunitas di mana kita ada tidak dibawa aus "mabok demokrasi" dan secara sadar boleh menginfeksi suasana dan penentuan arah kehidupan politis-ekonomi bangsa kita dengan terlibat bahkan menyebarkan tuntutan akan kepemimpinan hamba ini dalam pemilihan legislatif dan eksekutif tahun ini.
Allah yang baik,
Tolong kami untuk tetap tenang
melalui badai yang mengamuk sepanjang kehidupan kami.
Kami tahu pentingnya mengabdikan diri kami kepada-Mu.
Karena kasih-Mu hidup kami selama di dunia ini
dipenuhi Roh dan kesukaan tanpa tandingan.
Dengarlah seruan kami o Tuhan.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar