Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal. -- Yohanes 4:14
Pengharapan dan praktik tentang 'berkat' perlu diubahkan. Berkat bukan hanya dalam artian materiil, tetapi komprehensif-holistik: tubuh-jiwa-roh, luar-dalam, horizontal-vertical mengalami keberkatan. PL dan PB memakai merafora mata air yang memancar berkelimpahan. Maka berkat yang Allah rancangkan untuk kita nikmati adalah yang berkelimpahan. Ini pun perlu perubahan dalam konsep dan praktiknya. Jika limpah diartikan terutama ke dalam, ke diri/kalangan sendiri, itu bukan kelimpahan tetapi kekurangan, egoism, kekanak-kanakan. Tuhan memberkati kita berkelimpahan, artinya di dalam kita Ia bekerja mendorong sampai mengalir-memancar ke luar, meluap, berlebih, berlimpah berbagi dengan sesama yang Ia bagikan kepada kita. itulah gambaran tepat tentang kasihi Allah dengan segenap hidup-hati-pikiran-kemauan, dan kasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri.
Allah, kami bersyukur atas janji-Mu tentang kelimpahan hidup. Tolong ubahkan paradigm dan praktik kami tentang kelimpahan ini. Ajar kami merasa cukup sampai kami sanggup berbagi waktu, doa, daya, dana yang dengan limpahnya Kau sediakan bagi kami. Dalam Yesus sumber Kelimpahan hidup. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar