Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. -- Ulangan 6:5-7
Penabur itu menaburkan firman... yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat. -- Markus 4:14-20
Gaya hidup modern bisa membuat kita menjadi jenis "tanah" tepi jalan, berbatu-batu, beronak duri, bukan jenis tanah yang baik. Bagaimana agar kita sungguh mengalami firman yang berkuasa itu mengubah hidup dan menyebabkan kita berbuah-buah kekal? Kebiasaan meditasi orang Yahudi seperti yang dipaparkan dalam perintah Allah melalui Musa di Ulangan 6 adalah jalannya yang penting. 1. Ucapkan dengan bersuara bukan membaca dalam hati saja. 2. Lakukan itu berulang-ulang. Melalui proses membaca berulang-ulang dan dengan bersuara itu Roh Allah bekerja membuat firman terbuka ke pikiran/perasaan/ imajinasi kita dan hati kita terbuka menangkap arti dan maksudnya. 3. Ucapkan lagi bagian firman tersebut berulang kali dengan lebih berfokus pada artinya dan secara bertahap fokus kita pindah dari teks Alkitab ke memori kita. Praktik menghafal ini sesungguhnya membuat kita menyimpan kebenaran firman sebagai harta hati kita. 4. Ucapkan lagi firman itu sebagai doa. Ini yang disebut dengan Mendoakan Firman / Berdoa sesuai Firman. Misalnya sesuai maksud Markus 4 kita bisa berdoa: "Ya Tuhan, terima kasih firman-Mu hidup dan berkuasa. Tolong aku tidak mengabaikan firman-Mu karena kesibukan atau alasan lainnya, tidak membiarkan hal-hal dunia ini menghambat pertumbuhan firman dalam hidupku, tidak dangkal saja menerima dan mengertinya, melainkan tolong aku untuk mengerti, menyambut, menaatinya sepanjang kehidupanku. Amin." 5. Poin 3 dan 4 dapat kita lakukan berulang kali sepanjang hari, bahkan di tengah kesibukan kerja, dalam keramaian jalan berkendara, dsb. Dan ini akan menjadi modal besar bagi kita selanjutnya melakukan firman itu secara nyata. Mari, mulailah miliki hidup yang tidak dangkal tetapi mendalam melalui meditasi firman yang melibatkan mata, mulut, pengertian, perasaan, ingatan dan tindakan.
Allah, kiranya Roh-Mu memberdaya kami untuk hidup akrab Engkau dengan akrab firman-Mu dalam kegembiraan dan kehangatan yang riil. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar