Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat atau kutuk: berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.. -- Ulangan 11:26-28
Yesus menjawab, "Akulah jalan untuk mengenal Allah dan mendapat hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. -- Yohanes 14:6
Ucapan dari para motivator kerap diulangi dari mimbar-mimbar gereja masa kini. Biasanya itu menarik, mengobarkan semangat atau hiburan, ada benarnya namun kebanyakan hanya sebagian kebenaran, Kebenaran yang tidak lengkap. Salah satunya adalah penekanan pada memilih: Hidup adalah Pilihan. Ayat dari Ulangan di atas juga sepertinya meneguhkan slogan ini. Juga banyak ayat lain dalam Perjanjian Baru yang sangat menegaskan keniscayaan pilihan dengan segala akibatnya -- baik atau buruk. Tetapi perlu diwaspadai falsafah humanistik yang bisa diisikan dalam memahami pilihan itu. Seolah sepenuhnya adalah kekuatan kemauan manusia untuk benar, sukses, sanggup, dlsb. Ini justru hal yang disoroti Alkitab sebagai hal yang dapat menjerumuskan orang pada kekerasan hati, pengandalan diri sendiri, yang bercampur dengan sifat-sifat humanistik yang sombong, mandiri dari Allah. Kesanggupan memilih, ketahanan membedakan pilihan mana yang mesti dipilih, ketekunan untuk menjalani terus pilihan yang benar -- semua ini adalah anugerah, datang sebagai akibat dari kesediaan kita untuk terbuka pada campur tangan-Nya, supply kuasa-Nya. wawasan dari-Nya, penyertaan-Nya. Di dalam Yesus, oleh kuat-kuasa Roh Kudus, kita disanggupkan untuk tahu pilihan dari-Nya, memilih itu sepanjang keseharian kita seterusnya.
Yesus, Engkau telah menyatakan kepada kami apa arti memilih yang Allah kehendaki. Kiranya kehidupan kami mencerminkan penyerahan, kasih, kemurahan, belas kasihan sebagai murid-murid-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar