Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku... - Mazmur 23:6
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." -- Matius 2:1-2
Ada beberapa pelajaran penting dari kisah orang Majus mencari dan menyembah Yesus, tentang bagaimana kita boleh memiliki kehidupan yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan dari hari ke hari secara vital. Pertama, sadari bahwa dalam hal natural (musim, bin[a]tang, sejarah, dll.) Tuhan menyatakan prinsip tertentu (pemeliharaan-Nya, dll.) bahkan kerap menyatakan pimpinan-Nya. Bintang adalah bagian dari ciptaan natural Tuhan, tetapi secara supernatural 'bintang Betlehem' telah memimpin orang Majus itu menempuh jarak sangat jauh (paling tidak lebih dari setahun mengingat Herodes memperkirakan jangka waktu 2 tahun sejak mereka melihat bintang sampai tiba di Yerusalem). Kedua, miliki mata, telinga, otak yang haus kebenaran, yang bekerja baik dengan bertanya-tanya tentang apa yang Tuhan katakan. Ketiga, sadari bahwa tanpa penjelasan dari Mikha, pencarian orang Majus itu akan sia-sia. Penyataan umum (petunjuk alam, sejarah dan potensi akali manusia) harus diterangi oleh penyataan khusus (ajaran Alkitab dalam pencerahan-pemberdayaan Roh Kudus), agar kita dapat sungguh mengalami Tuhan dalam keseharian kita. Terakhir, relakah kita mengabdikan semua yang terbaik dari diri kita untuk Tuhan? Orang Majus itu menempuh jarak panjang-sukar-bahaya, memberikan pengakuan yang mencerminkan kekuasaan (emas), keilahian (kemenyan sebagai alat penyembahan), dan pengorbanan Yesus (mur biasa dipakai sebagai pewangi untuk jenazah). Dalam perjalanan hidup ini sungguhkah kita mencari sang Raja dengan hasrat untuk menundukkan hidup kita utuh bagi kemuliaan-Nya sambil terbuka pada pimpinan kodrati dan adikodrati yang Ia sediakan sepanjang hidup kita?
O Roh pembimbing, kiranya kami mengenali suara-Mu sementara Engkau memanggil nama kami untuk berjalan dalam jalan-jalan kerajaan-Mu yang ajaib: yaitu Kerajaan yang kini di bumi sedang Engkau klaim dan yang kelak akan kami alami penuh dalam lingkup surgawi-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar