Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. --- Markus 11:24
Mesti bagaimanakah doa-doa kita? Berdoa dengan iman yang yakin (Mrk. 11:24; Yak. 1:6), atau berdoa dalam penundukan kepada kehendak Tuhan ("jadilah kehendak-Mu bukan kehendakku," "jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga")? Jawab: Doa yang benar mesti memiliki dua sifat yang berparadoks itu. Tentu saja doa bukan memaksakan kehendak kita kepada Tuhan melainkan mencari apa kehendak Tuhan bagi kita dan menyesuaikan hasrat kita dengan itu. Namun ada cukup banyak hal yang jelas adalah kehendak Tuhan dan dengan keyakinan penuh kita boleh berdoa dengan yakin bahwa itu pasti terjadi. Kehendak Tuhan yang jelas tersebut sudah dinyatakan dalam Alkitab dan oleh Roh Kudus dihidupkan sampai menjadi keyakinan iman teguh dalam hati kita dan diterapkan spesifik ke situasi konkrit kita. Itu sebabnya kita perlu bergaul dengan firman Tuhan dalam pencerahan Roh. Jika hasrat kita bergemar akan firman-firman-Nya maka Roh akan memampukan kita berdoa dalam keyakinan iman yang pasti terjawab.
Apakah manfaat doa, o Tuhan, selain bahwa kami boleh berdialog dengan-Mu, mengalami bahwa kita boleh saling bicara dan saling mendengarkan secara mendalam, sampai kebutuhan, kesedihan, dan kesukaan kami menerima pembentukan-Mu yang ajaib dan mulia? Kiranya kehidupan doa dan pergaulan kami dengan firman bertumbuh mendewasa. Amin.
Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar