Jangan membiarkan orang tertindas dipermalukan, semoga orang sengsara dan miskin memuji Engkau. -- Mazmur 74:21 (BIS)
Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku....Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. -- Matius 25:35-36, 40
Kita perlu membaca Alkitab lebih teliti dan mengubah keyakinan, sikap serta tindakan kita yang tidak sesuai ajaran-Nya. Supaya kelak kita mendengar sang Raja kekal menyambut kita masuk ke dalam kebahagiaan kekal, cukupkah hanya dengan percaya anugerah-Nya? Cukupkah bahwa kita tidak lagi berdosa? Jawabnya dari Matius 25 jelas: "Tidak"! Kriteria yang akan dipakai-Nya bukan sekadar bahwa kita orang percaya, bukan bahwa kita semata tidak lagi berdosa. Tetapi, bahwa dalam keseharian kita, kita menunjukkan buah, hasil dari anugerah-Nya di dalam kita. Tidak cukup hanya tidak berdosa, perlu ada buah hidup yang telah diubahkan yaitu kita melakukan dan menunjukkan secara aktif hidup penuh anugerah, murah hati, berkorban demi kebaikan orang lain, berjuang untuk pewujudan Kerajaan. Percaya yang sejati tidak saja melibatkan otak, perasaan, tetapi juga kemauan, tindakan, sampai mewujud ke tangan-kaki-dompet, bahkan. Jadi keselamatan memang bukan karena perbuatan baik tetapi bukan juga tanpa perbuatan baik. Keselamatan memang hanya karena anugerah, tetapi anugerah yang sungguh mengubahkan dan membentuk kita menjadi orang yang beranugerah seterusnya.
Tuhan, tolong kami untuk tidak menyimpan anugerah-Mu bagi diri kami sendiri. Tolong kami rela memuliakan-Mu melalui sikap murah hati kami, sebab demikian kami membuktikan bahwa Engkau sungguh nyata di dalam kami dan kami sunguh memiliki hati-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar