Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan
mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku. - Mazmur 19:14
Perenungan
– memikirkan tentang Allah dalam hadirat Allah – adalah persiapan yang berguna
untuk berbicara secara langsung kepada Allah dan hal ini merupakan kebutuhan
kita tiap hari. Dalam dunia ini, wawancara dengan orang-orang penting diatur
dengan seremoni, keduanya disebabkan oleh unsur hormat kepada orang
bersangkutan dan juga agar wawancara itu memberikan manfaat sebanyak-banyaknya.
Bergegas ke Allah secara seenaknya
memperkatakan apa saja yang muncul di pikiran kita, tanpa berhenti untuk
menyadari keagungan-Nya, anugerah-Nya, dan keberdosaan serta kerendahan kita,
sekaligus adalah sikap tidak menghormati Dia dan mendangkalkan persekutuan kita
sendiri dengan-Nya. Saya sendiri ingin lebih baik dari pendekatan semacam itu. Seperti
orang lain, saya merasa lebih baik membuka doa tentang kebutuhan dengan membaca
Alkitab dan memikirkan apa yang bagian Alkitab itu katakan tentang Allah serta
mengubah pengertian itu ke dalam pujian sebelum saya lanjut berdoa.
Mengingat untuk menghormati Allah
sebelum membuka mulut untuk menyapa-Nya membuat perbedaan berarti dalam
kualitas persekutuan dengan-Nya selanjutnya. Mengingat, dan memikirkan siapa
Allah sesungguhnya, sama sekali bukan kegiatan membuang waktu; sebaliknya, itu
adalah cara vital untuk mengenal Allah,
sebagaimana doa seharusnya.
Gunakan
seluruh Mazmur itu untuk menolong perenungan Anda sebelum doa.
Tuhan, aku hanya mengerti dan mengenal
Engkau secara samar, namun aku sadar akan sesuatu tentang kemuliaan dan
kebesaran-Mu sementara aku membawa permohonanku kepada-Mu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar