Orang yang tak mampu membeli emas atau perak, memilih kayu yang tak mudah rusak. Ia mencari tukang yang ahli untuk membuat (mendirikan/menegakkan) patung yang tak mudah goyang. -- Yesaya 40:20 (BIS)
Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya. Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya. -- Mazmur 115:3-8.
Harus diakui bahwa secara universal: yang kaya, terpelajar, berkuasa (ay 19), dan yang miskin, tak berpendidikan, kaum lemah (ay 20) sama cenderung menjadikan sesuatu sebagai berhala. Berhala bisa berkisar pada soal keindahan (sesuatu yang dipuja, dikagumi, dimuliakan) bisa juga sekitar soal keamanan (dianggap menjamin, melindungi -- 20: tidak mudah goyang, stabil). Ironisnya, kata kerja yang dipakai, mendirikan, sebenarnya hanya tepat dipakai untuk Tuhan: Tuhanlah yang mendirikan dan menopang langit dan bumi dan segala isinya. Lebih ironis lagi, berhala yang diharapkan memberi jaminan keamanan itu sendiri perlu diamankan! Bahkan,apa pun yang jadi berhala yang sejatinya mati -- harta, pangkat, gelar, dlsb. -- tidak bisa merespons kepada doa, iman, harap kita di berbagai situasi kehidupan sebagaimana Adonai YHWH yang hidup merespons dalam kasih setia dan kuasa-Nya yang tak terbatas. Maka, jika firman ini mengusik hati kita, kita perlu mengakui, mohon ampun, dan mohon kelepasan Tuhan dari berbagai berhala modern kita.
O Tuhan Sumber dan Penopang Hidup, mohon terang-Mu menyelidik ke kedalaman hati kami dan ke seluruh segi kehidupan kami, tunjukkan jika ada hal yang kami puja, dan kami jadikan jaminan menggantikan Engkau. Ampuni kami, ya Tuhan. Tolong lepaskan kami dari pesona kepalsuan berhala. Sanggupkan kami menyembah mengandalkan-Mu saja, dan menjadikan semua sarana hidup pemberian-Mu sungguh sebagai sarana saja. Amin.
Penerbit Waskita
Tentang Penerbit Waskita
Penerbit Waskita mulai beroperasi sejak bulan Mei tahun 2010. Istilah Waskita yang berarti jeli, cerdas, diambil sebagai nama penerbit ini dengan harapan bahwa kami sungguh menghasilkan produk-produk yang mengandung sifat ketajaman kebenaran tentang Kerajaan Allah. Didirikan dengan visi / misi yang sama dengan motto kami: Menghasilkan MEDIA SARAT NILAI KERAJAAN. Waskita Publishing bersifat tidak saja antar / lintas tetapi bermaksud menjadi perjumpaan berbagai denominasi, tradisi di dalam kalangan Kekristenan sehingga Kerajaan Allah boleh termanifestasi ke dalam dan keluar. Logo Waskita Publishing: tangan-tangan yang mewakili pribadi, persekutuan, lembaga, gereja, denominasi merupakan instrumen Kerajaan Allah untuk menerima dan memancarkan berkat dan nilai Kerajaan ke sekitar.
Senin, 26 September 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar