Lihat, itu Tuhan ALLAH,
Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa.
Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia,
dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. -- Yesaya 40:10
Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.-- Kolose 2:15
Mengapa lawatan Tuhan sumber penghiburan? Bukankah Ia dahsyat dan manusia rumput? Bisa dibayangkan dampak kebinasaan ketika kita rumput bertemu hembusan nafas Allah! Tetapi Allah bukan saja api yang menghanguskan, Ia juga Bapa yang penuh rahmat. Ia adalah Adonai YHWH, Allah yang Mahamulia dan berdaulat yang juga adalah Tuhan Perjanjian yang penuh anugerah dan yang kasih-Nya tak berubah. Lengan-Nya kuat, tangan-Nya berkuasa, dan semua ini adalah sumber pengharapan dan kekuatan orang percaya. Kedaulatan yang telah menghajar Israel dengan dibuang ke Babel, secara simultan beroperasi dalam kasih perjanjian yang kekal, mendisiplin mereka di Babel, dan sesudah selesai pendisiplinan itu Ia menggerakkan para pemimpin negara adidaya waktu itu untuk mengembalikan umat ke Tanah Perjanjian. Lawatan-Nya menghasilkan dua hal: pahala dan perolehan. Ketika Ia mengeluarkan Israel dari Mesir, Israel dilimpahi dengan pemberian orang Mesir; ketika Ezra dan kemudian Nehemia memimpin kepulangan bangsa yang tidak mengenal Tuhan itu melengkapi mereka dengan berbagai kekayaan (Ezra 1:4; Nehemia 2:8). Tuhan Allah mengubah status dan sikon dunia; umat yang ditawan menjadi merdeka, penindas dan penawan memperkaya umat itu. Sungguhkah kita mengenal Ia sebagai Adonai YHWH? Bagaimanakah seharusnya respons kita kepada kedaulatan-Nya dan kasih perjanjian-Nya yang kekal? Bagaimanakah dampak semua ini dalam sikap dan tindakan keseharian kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar