Firman itu telah menjadi manusia, dan diam (harfiah: berkemah) di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya -- Yohanes 1:14
Jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi (harfiah: berkemah) aku. -- 2 Korintus 12:9
Mari kita bayangkan pesan Yesaya ini. Ada bentangan luas-tinggi-besar yang diumpamakan seperti kemah, yaitu langit. Termasuk di dalam cakupan kemah besar itu adalah bulatan bumi -- satu di antara begitu banyak benda angkasa dalam alam semesta ini. Lalu Allah yang membentangkan "kemah" dahsyat itu yang tentunya jauh lebih besar lagi dari alam semesta ini duduk di atas bumi yang kecil dan tidak berarti. Bumi yang sejatinya didiami oleh kita umat manusia yang hanya seumpama belalang, sekaligus juga dikendali, diperintah, dipelihara oleh Tuhan Penguasa alam semesta! Dapatkan pesan dahsyat Yesaya ini: Allah Mahabesar, Mahamulia, Mahakuasa; manusia mahakecil, mahahina, mahalemah; namun bumi dipilih menjadi tempat kedudukan pemerintahan Allah, dan para belalang yang mendiaminya dipercaya jadi rekan Allah mengurus alam semesta ini. Terlebih lagi Allah berkenan berkemah di antara umat Israel (tabernakel), di dalam Yesus Ia bkrkemah di antara kita, bahkan di antara umat-Nya yang lemah, yang menyadari ketidakberdayaannya Ia justru berkemah! Letakkanlah keberadaan kita, keadaan dan situasi kita -- kesehatan, keberhasilan, ketakutan, masalah, kepentingan, pekerjaan, keluarga, posisi, prestise, rencana... kita -- dalam gambaran ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar