Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, -- Keluaran 20:3-5
Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. -- Yesaya 40:25
Dosa penyembahan palsu, penyembahan berhala adalah sesuatu yang jahat dan sekaligus bodoh. Selain menghina Allah, juga merusakkan diri sang penyembah sendiri. Ada berbagai wujud dan langkah dari penyembahan berhala yang harus kita waspadai. Pertama adalah sesuatu yang bukan Allah kita anggap seakan Allah. Ini tidak saja mengancam umat zaman dulu, tetap saja menggoda kita di zaman modern meski tentu bentuknya ikut dipoles jadi modern juga. Intinya hal-hal seperti kuasa, harta, nama, pengaruh, paras, alam, dlsb. kita puja, upayakan, pertahankan seakan hal itulah yang utama, segala-galanya, yang memberi kita makna dalam kehidupan ini. Ini jelas bodoh, sebab semua itu jelas bukan Allah tetapi kita sendiri yang memberinya status dan makna sedemikian penting bagi hidup kita. Yang kedua adalah jahat, sebab pada gilir berikutnya penyembahan berhala membuat Allah sejati seakan hal yang kita sembah itu, seakan Allah bisa kita atur semau kita. Itu sebabnya penyembahan, doa, keagamaan kita kerap dicemari oleh upaya menjadikan Allah seakan pesuruh kita! Jelas ini bukan hanya bodoh, tetapi suatu penghinaan yang jahat terhadap Allah. Maka kita perlu dari waktu ke waktu memohon Roh-Nya menyelidik hati dan memeriksa kehidupan kita. Agar tidak terjadi dua sifat berhala ini dalam keseharian kita, dan keagamaan kita. Dengan mengambil langkah praktis menyerahkan hal-hal yang kita anggap penting bahkan segenap kehidupan kita untuk dikendali-Nya, kita boleh luput dari dosa berhala ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar