Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: -- Mazmur 8:7
Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. -- 1 Korintus 15:24-28
Kita perlu membaca paparan Paulus dalam pasal ini dengan membayangkan suasana perang. Kita melihat berbagai pertempuran sengit -- Adam yang jatuh ke dalam dosa menyebabkan seisi dunia masuk ke status musuh Allah dan berontak melawan Allah; tetapi di pihak lain Yesus Kristus menjadi Adam kedua yang taat sempurna kepada kehendak Allah Bapa dan berhasil mengalahkan si musuh dalam kematian-Nya, Ia sendiri bangkit dalam kemenangan dan sepanjang sejarah berikutnya dengan bersatu dengan-Nya banyak para pemercaya dikeluarkan dari status dan keadaan di bawah kuat-kuasa kejahatan ke dalam barisan para pemenang. Sampai akhirnya satu per satu, tahap demi tahap, wilayah demi wilayah anasir demi anasir -- mulai dari si penghulu kejahatan yang adalah musuh pertama Allah, diikuti oleh berbagai bentuk dosa dan pengikut iblis seperti sihir, magis, berhala, guna-guna, agama-kepercayaan palsu-sesat, sampai yang terakhir kematian jasmani yang adalah buah dari dosa ditaklukkan-Nya. Proses dan progres arak-arakan kemenangan ini terjadi mulai dari kematian-kebangkitan Yesus Kristus seterusnya di sepanjang sejarah yang juga melibatkan semua orang percaya di segala tempat masa kini sampai kedatangan-Nya kedua kelak.
Pada kedatangan-Nya kedua kelak -- dalam bahasa teologis alkitabiah disebut parousia -- kemenangan Yesus Kristus atas segala sesuatu, atas "segala pemerintahan dan kekuasaan dan kekuatan" di langit dan du bumi dituntaskan -- dan ketika itu Ia sebagai Adam kedua yang berhasil memenangi umat manusia baru yang telah disucikan dan menghidupi pembaruan-pengudusan secara nyata, Yesus Kristus menyerahkan Kerajaan yang telah Ia terima dari Allah Bapa kembali kepada Dia, Bapa Mahamulia. Ketika itu terjadi, perhatikan beberapa hal penting ini terwujud: 1) Keindahan keserasian di dalam Allah Tritunggal -- Bapa yang berdaulat, Anak yang taat, Roh pemberi kuat berinteraksi serasi sempurna dalam kekekalan; 2) Manusia baru terwujud sebagaimana grand design Allah pada awalnya yaitu menjadi gambar-Nya, wakil-Nya mengelola bumi; 3) seluruh realitas dipulihkan-dimurnikan-disucikan dari segala sesuatu yang cemar, menyimpang, memberontak, merusak. Datanglah ya Tuhan -- Maranatha!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar