Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, -- Lukas 24:44-46
Sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. -- 1 Korintus 15:3-7
Paulus menegaskan bahwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus 1) sesuai dengan Kitab Suci, dan 2) benar-benar merupakan fakta dalam sejarah. Menurut Yesus sendiri, tiga kelompok kitab dalam Kitab Suci Perjanjian Lama telah membicarakan tentang karya penyelamatan oleh-Nya itu. Sebut saja tentang ular tembaga Musa yang dirujuk di Yohanes 3 14, Mazmur 22 yang dirujuk oleh Petrus dalam khotbah perdananya di Hari Pentakosta, dan hamba Tuhan yang menderita dalam Yesaya 53. Dengan kata lain kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah penggenapan dari berbagai janji, ajaran, peristiwa penyiapan dan pelambangan serta visi yang terjadi dalam era dan diwahyukan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Maka Yesus Kristus perlu dimengerti dalam perspektif Perjanjian Lama dan sebaliknya Perjanjian Lama harus dihidupi dalam dinamisme hidup dan karya Yesus Kristus. Itu sebabnya pembacaan dan perenungan Perjanjian Lama relevan untuk kehidupan Kristen segala masa.
Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta sejarah dengan akibat kepercayaan kepada Yesus Kristus adalah satu-satunya dalam dunia ini yang merupakan realitas spiritual yang relasional dan personal. Kepercayaan Kristen adalah hubungan pribadi yang riil -- iman, harap dan kasih -- antara pemecaya dan Yesus Kristus sedemikian rupa melebihi sekadar ajaran filosofis-moral-wawasan hidup keagamaan atau apalagi hanya mitos keagamaan.
Memang -- seperti halnya semua catatan dalam keempat Injil -- juga catatan tentang kebangkitan Yesus Kristus oleh Paulus ini ada beda dan uniknya. Terutama ini bukan catatan kronologis, juga mengingat ada rentang waktu 40 hari sejak kebangkitan sebelum Yesus Kristus kembali ke surga, maka pasti ada banyak perjumpaan lain di luar yang dicatat Injil-injil yang sungguh dialami oleh para murid akan Ia yang bangkit. Intinya dengan menyodorkan fakta-fakta perjumpaan personal dan masal ini kita dikuatkan untuk percaya bahwa Yesus Kristus yang bangkit itu bukan fatamorgana, bukan ilusi atau halusinasi tetapi perjumpaan nyata.
Yesus Kristus sungguh hidup! Kini Ia bahkan tidak lagi dibatasi oleh sekat waktu dan tempat -- berarti sambil mengenal Dia dalam terang penyataan Alkitab kini kita sungguh dapat mengalami Dia secara personal dan riil dalam ruang tidur kita, dalam hubungan keluarga kita, dalam dunia kerja kita, bahkan kita boleh memperkenalkan Dia ke dalam berbagai kegiatan sosial yang memungkinkan tanda-tanda kehadiran-Nya menjadi nyata. Puji Dia. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar