Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman.
2 Petrus 1:18-19Petrus ingin para pembacanya yakin tentang realitas kebenaran, dan keandalan hal-hal yang telah ia ajarkan tentang Yesus Kristus kepada mereka. Inti yang ia katakan ialah: Kami tidak menyampaikan kisah-kisah kosong tanpa dasar fakta ketika kami bicara tentang kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus. Tidak sebab kami adalah saksi mata kemuliaan-Nya. Kami melihat dan mendengar. Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa: suatu suara datang kepada-Nya dari kemuliaan dahsyat dan berkata: “Inilah Anakku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.” Kami melihat, dan mendengar itu. Terimalah kesaksian kami.
Tetapi ia melanjutkan: Jangan hanya menerima dari kami. Kami memiliki sumber yang lebih pasti dan kokoh tentang pengetahuan akan Kristus daripada saksi mata; yaitu, Firman nubuatan (seluruh Perjanjian Lama). Secara mengagetkan Petrus pindah dari kesaksiannya ke Alkitab. Ia memberitahu pembacanya bahwa Firman nubuatan jauh lebih pasti: bahwa apa yang Allah katakan meneguhkan pengalamannya, bukan sebaliknya.
Firman nubuatan juga meliput tulisan rasuli untuk kita: “Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya... Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain” (2Ptr. 3:15-16). Dengan membandingkan tulisan Paulus dengan bagian Alkitab lain, secara tidak langsung Petrus memperlakukan tulisan Paulus sebagai Alkitab juga.
Apakah dalam gerejaku kesaksian pribadi dikawinkan dengan kebenaran Alkitab?
Tuhan, kiranya seperti Petrus, aku sanggup bicara kepada orang lain dengan otoritas, “Terimalah kesaksianku ini, sebab Alkitab menjadi dasar pedukungnya.”
Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - oleh Dr. James I. Packer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar