Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. - Keluaran 20:3
Allah lain apa saja bisa kita miliki selain Tuhan? Banyak. Untuk umat Israel, para Baal orang Kanaan, yaitu para dewa alam yang menyenangkan yang penyembahan kepadanya meliputi kegiatan gelojoh, mabuk, dan pelacuran bakti. Untuk kita pun masih saja dewa-dewa besar Seks, Uang, Perut (tritunggal tak kudus yang berasal dari satu ilah: diri sendiri), serta tiga lain yang memperbudak kita: yaitu, Nikmat, Harta, dan Posisi, yang penyembahan kepadanya disebut sebagai “hawa nafsu daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup” (1Yoh. 2:16). Untuk sebagian orang Sepakbola, Usaha, dan Keluarga juga merupakan allah masa kini. Memang daftar macam-macam allah masa kini itu tidak pernah berakhir, sebab apa saja yang siapa pun izinkan mengatur hidupnya menjadi allahnya dan para penggugat hak prerogatif atas hidup itu berlegion banyaknya. Pencobaan yang menyangkut dasar kehidupan, bisa berwujud binatang buas berkepala banyak.
Apa artinya secara praktis untuk saya menomorsatukan Allah? Kira-kira seperti ini. 101 hal yang harus saya lakukan tiap hari dan 101 tuntutan yang saya tahu harus saya penuhi, semuanya harus dapat dilihat sebagai usaha pelayanan kasih kepada Allah, dan saya harus melakukan yang terbaik dalam segala hal demi Dia saja.
Lalu saya akan menemukan bahwa, melalui karya Roh Kudus yang rahasia yang diketahui dari dampaknya, maksud saya untuk menyenangkan Allah memberi saya energi baru untuk semua tugas dan relasi saya – energi yang tanpa Roh tidak akan saya miliki. Kekecewaan karena perhatian berlebihan ke diri sendiri menghambarkan gairah hidup. Kebahagiaan melakukan sesuatu dan mengasihi orang lain tumbuh besar ketika Allah dipertamakan.
Apakah praktisnya Allah sungguh yang pertama dalam hidup Anda?
Tuhan, aku mengerti bahwa… dapat menjadi / adalah berhala. Aku ingin bertindak untuk memastikan bahwa Engkau saja yang kusembah. Tolong aku.
Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - oleh Dr James I Pacler
Penerbit Waskita
Tentang Penerbit Waskita
Penerbit Waskita mulai beroperasi sejak bulan Mei tahun 2010. Istilah Waskita yang berarti jeli, cerdas, diambil sebagai nama penerbit ini dengan harapan bahwa kami sungguh menghasilkan produk-produk yang mengandung sifat ketajaman kebenaran tentang Kerajaan Allah. Didirikan dengan visi / misi yang sama dengan motto kami: Menghasilkan MEDIA SARAT NILAI KERAJAAN. Waskita Publishing bersifat tidak saja antar / lintas tetapi bermaksud menjadi perjumpaan berbagai denominasi, tradisi di dalam kalangan Kekristenan sehingga Kerajaan Allah boleh termanifestasi ke dalam dan keluar. Logo Waskita Publishing: tangan-tangan yang mewakili pribadi, persekutuan, lembaga, gereja, denominasi merupakan instrumen Kerajaan Allah untuk menerima dan memancarkan berkat dan nilai Kerajaan ke sekitar.
Rabu, 25 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar