Keluaran 20:15
Kasih kepada sesama menuntut kita menganggap pribadinya (perintah keenam) dan pernikahannya (perintah ketujuh) sebagai hal yang kudus, juga harta miliknya dan semua yang ia patut terima.
Di balik perintah itu terdapat pandangan alkitabiah tentang kepemilikan: yaitu, kepemilikan adalah penatalayanan. Menurut hukum manusia, milik saya adalah apa yang saya miliki dan yang bisa saya buang kapan saya mau, itu berbeda dari sesuatu yang saya hanya diizinkan untuk menggunakan sebagai peminjam atau orang yang dipercayakan di bawah syarat yang ditentukan oleh pemilik aslinya. Orang yang memercayai Alkitab tahu bahwa apa yang hukum manusia katakan sebagai milik saya – uang saya, harta, hak legal, dan gelar – sesungguhnya saya terima sebagai harta yang Allah percayakan untuk saya kelola. Menyangkut perumpamaan Yesus (Mat. 25:14-30) hal-hal itu adalah talenta, yang dipinjamkan oleh Tuhan kepada saya secara sementara untuk dipakai bagi Dia. Suatu hari saya akan diminta memberi pertanggungjawaban tentang bagaimana saya mengelola sumber-sumber yang ke atasnya saya diberikan hak pengendalian itu.
Pencobaan untuk mencuri – yaitu mengurangi apa yang merupakan hak orang lain – muncul karena orang berdosa selalu secara insting ingin memiliki lebih dan melebihi orang lain. Persaingan buta, yang juga menyatakan kecemburuan buta, adalah hakikat dari kesombongan si iblis ketika ia berontak terhadap Allah, dan kesombongan Kain ketika membunuh Habil, dan kesombongan Ribka serta Yakub yang mencuri hak kesulungan Esau; hal itu adalah hakikat keserakahan yang tak kenal puas yang dihukum dalam perintah kesepuluh yang dalam dirinya adalah penyebab dari tindakan mengambil yang dilarang dalam perintah kedelapan. Tetapi Allah tidak menginginkan kita memiliki apa saja yang tidak kita dapatkan dengan cara terhormat. Satu-satunya sikap benar kepada milik orang lain adalah perhatian bahwa kepemilikan sungguh dihormati.
Apakah Kisah rasul 2:43-47 membuat perintah ini tidak berlaku? Berikan alasan Anda!
Tuhan, tolong tunjukkan aku jika aku tidak
menghormati milik sesamaku atau apa yang layak untuk ia. (Misalnya, sudahkah
saya mengembalikan buku yang saya pinjam?)…
Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - oleh Dr James I Packer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar