Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya. - 2
Timotius 2:13
Apakah
karena mahakuasa, Allah dapat melakukan apa saja? Bukan, bukan itu maksudnya.
Ada banyak hal yang tidak
dapat Allah lakukan. Ia tidak dapat melakukan hal yang kontradiktif dalam
dirinya atau yang tidak masuk akal, seperti membuat lingkaran yang segi empat.
Tidak juga (dan ini sangat penting untuk kita perhatikan) dapat bertindak di
luar sifat-Nya. Allah memiliki sifat moral yang sempurna, dan Ia tidak mungkin
menyangkali itu. Ia tidak dapat menjadi berubah-ubah, tidak mengasihi,
sembarangan, tidak adil, atau tidak konsisten. Sama seperti Ia tidak dapat
mengampuni dosa tanpa penyelamatan sebab itu akan tidak benar, demikian juga Ia
tidak dapat gagal untuk setia dan adil dalam mengampuni dosa-dosa yang diakui
dalam iman dan dalam memelihara semua janji lainnya yang telah Ia buat.
Ketidakstabilan moral, keraguan, dan ketidakandalan adalah tanda-tanda
kelemahan, bukan kekuatan; tetapi kemahakuasaan Allah adalah kekuatan
tertinggi, yang membuat tidak mungkin bahwa Ia mengalami ketidaksempurnaan
semacam itu.
Secara positif hal itu dapat
dikatakan seperti ini: meski ada hal-hal tertentu yang tidak dapat dilakukan oleh
Allah yang rasional dan yang kudus, semua yang Ia maksudkan untuk lakukan
sungguh Ia lakukan. “TUHAN melakukan apa yang dikehendaki-Nya” (Mzm. 135:6).
Seperti ketika Ia merencanakan untuk menciptakan dunia, “Dia berfirman, maka
semuanya jadi” (Mzm. 33:9), demikianlah dengan semua hal yang Ia inginkan.
Dengan manusia “ada banyak hal dapat gagal atau berubah” tetapi tidak dengan
Allah.
Hal
apa lagi yang tidak dapat Allah lakukan (karena itu akan membuat Ia menyangkali
diri-Nya)?
Tuhan, aku bersyukur bahwa Engkau melakukan
seturut kesukaan-Mu sebab aku tahu bahwa Engkau sempurna dan demikian juga
halnya dengan maksud dan tindakan-Mu.
Dikutip dari Buku
Bapa Surgwi Mengasihimu - oleh Dr James I Packer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar