Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. - Matius 15:8
Allah berdaulat dan bertindak menjawab doa menurut kecepatan dan waktu-Nya sendiri. Namun kita dapat menyebabkan percepatan pembaruan rohani dengan membuang hal-hal yang bersifat mendukakan Roh.
Misalnya, gaya kepemimpinan duniawi yang berorientasi pada kuasa – klerikalisme – berakibat memadamkan Roh. Sebagian orang menerima gaya kepemimpinan ini sebab ia memberi mereka kuasa; yang lain karena takut bahwa orang yang melayani bersama mereka akan melebihi mereka, atau karena merasa tidak sanggup menangani situasi dalam prinsip di mana semua orang melayani. Tetapi pelayanan semua orang dalam tubuh Kristus justru adalah pola Perjanjian Baru, dan mengganggu prinsip ini berarti menghalangi lawatan dari Allah.
Lalu, formalisme, sebagai gaya dalam penyembahan, juga memadamkan Roh. Tetapi banyak sekali gereja yang menerima penyembahan secara yang hanya tepat disebut formalistik, sebab yang mereka perhatikan adalah melakukan serangkaian rutin dengan ketepatan tertentu, tanpa hasrat pada yang terlibat untuk berjumpa Allah.
Lalu sikap pribadi yang merasa puas juga memadamkan Roh. Sejauh mana Anda melihat realitas penyembahan, iman, pertobatan, pengenalan, dan kekudusan dalam persekutuan gereja Anda? Apakah masing-masing anggota berniat, dengan sepenuh tenaga, dan gairah untuk mengasihi Tuhan? Apakah ada saling mengasihi? Bagaimana mereka dalam doa dan memberi? Seberapa besar dukungan yang mereka terima dari sesama ketika dalam keadaan berkebutuhan? Seberapa mereka berbagi iman mereka? Yang dipimpin seringkali mirip yang memimpin – jika Anda pemimpin, apakah ide bahwa orang yang Anda pimpin mirip Anda, menyukakan atau mengejutkan Anda? Mengapa?
Periksa persekutuan gereja Anda dalam terang uraian di atas.
Tuhan, bagaimanakah aku dapat membuat pembaruan lebih dekat masa kini?Dari Buku Bapa Surgawi Mengasihimu, karangan Dr James I Packer (Waskita Publishing)
Penerbit Waskita
Tentang Penerbit Waskita
Penerbit Waskita mulai beroperasi sejak bulan Mei tahun 2010. Istilah Waskita yang berarti jeli, cerdas, diambil sebagai nama penerbit ini dengan harapan bahwa kami sungguh menghasilkan produk-produk yang mengandung sifat ketajaman kebenaran tentang Kerajaan Allah. Didirikan dengan visi / misi yang sama dengan motto kami: Menghasilkan MEDIA SARAT NILAI KERAJAAN. Waskita Publishing bersifat tidak saja antar / lintas tetapi bermaksud menjadi perjumpaan berbagai denominasi, tradisi di dalam kalangan Kekristenan sehingga Kerajaan Allah boleh termanifestasi ke dalam dan keluar. Logo Waskita Publishing: tangan-tangan yang mewakili pribadi, persekutuan, lembaga, gereja, denominasi merupakan instrumen Kerajaan Allah untuk menerima dan memancarkan berkat dan nilai Kerajaan ke sekitar.
Sabtu, 26 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar