"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." - Roma 9:15
Kekafiran purba memandang masing-masing allah seolah terikat kepada para penyembahnya oleh kepentingan pribadi sebab ia bergantung pada pelayanan dan pemberian mereka demi kesejahteraannya. Kekafiran modern menyimpan pemikiran sama tentang Allah yang dianggapnya berkewajiban untuk mengasihi dan menolong kita, meski kita tidak layak. Itulah perasaan yang diutarakan seorang pemikir bebas Perancis dalam kematiannya: “Allah akan mengampuni – itu tugas-Nya.” Tetapi hal itu tidak beralasan. Allah Alkitab tidak bergantung pada manusia ciptaan-Nya untuk kesejahteraan-Nya (lihat Mzm. 50:8-12; Kis. 17:25). Juga, kini sesudah kita berdosa, Ia tidak wajib menunjukkan kepada kita perkenan-Nya. Kita hanya bisa mengklaim keadilan-Nya – dan untuk kita, keadilan pasti berarti penghukuman.
Allah tidak berutang kepada siapa pun untuk menghentikan keadilan berlangsung. Ia tidak wajib untuk mengasihani dan mengampuni. Jika hal itu Ia lakukan, itu adalah tindakan yang bersumber “dari kehendak bebas-Nya,” dan tak seorang pun memaksa-Nya. “Hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah” (Rm. 9:16). Anugerah bebas sifatnya sebab ia sepenuhnya datang dari diri Allah dan mengalir dari Ia yang bebas untuk tidak beranugerah. Hanya jika kita menyadari bahwa yang menentukan destini kita adalah entah Allah memutuskan untuk menyelamatkan kita dari dosa atau tidak, dan bahwa keputusan ini tidak merupakan keharusan Allah, barulah kita dapat menangkap pandangan alkitabiah tentang apa sesungguhnya anugerah.
Apakah reaksi Anda ketika sungguh menyadari arti anugerah seperti itu? Mungkinkah untuk bergeming tanpa ketakjuban dan kegentaran?
Tuhan, Engkau dengan bebas memilih, dan dengan biaya besar yang harus Kau tanggung, untuk menunjukkan kemurahan dan anugerah kepada setiap pendosa yang bertobat. Tuhan Yesus Kristus, kasihani aku, seorang berdoa.
Dikutip dari buku Bapa Surgawi Mengasihimu oleh Dr James I Packer
Penerbit Waskita
Tentang Penerbit Waskita
Penerbit Waskita mulai beroperasi sejak bulan Mei tahun 2010. Istilah Waskita yang berarti jeli, cerdas, diambil sebagai nama penerbit ini dengan harapan bahwa kami sungguh menghasilkan produk-produk yang mengandung sifat ketajaman kebenaran tentang Kerajaan Allah. Didirikan dengan visi / misi yang sama dengan motto kami: Menghasilkan MEDIA SARAT NILAI KERAJAAN. Waskita Publishing bersifat tidak saja antar / lintas tetapi bermaksud menjadi perjumpaan berbagai denominasi, tradisi di dalam kalangan Kekristenan sehingga Kerajaan Allah boleh termanifestasi ke dalam dan keluar. Logo Waskita Publishing: tangan-tangan yang mewakili pribadi, persekutuan, lembaga, gereja, denominasi merupakan instrumen Kerajaan Allah untuk menerima dan memancarkan berkat dan nilai Kerajaan ke sekitar.
Rabu, 02 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar