Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN (Nama Perjanjian Tuhan -- YHWH -- Aku Ada yang Aku Ada), dan hakku tidak diperhatikan Allahku (Elohimku -- Pencipta Mahakuasa)?" Tetap tidak tahukah kamu, dan tetap tidak dengarkah kamu? Allah (Elohim) kekal, TUHAN (YHWH: "Aku Ada yang Aku Ada), menciptakan bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terselami pengertian-Nya. -- Yesaya 40:27-28 (terj. harfiah)
Israel dipertanyakan tentang pengenalan mereka dan realitas hubungan mereka dengan Elohim YHWH. Jika mereka sungguh mengenal Pencipta Mahakuasa yang adalah Penebus Mahakekal itu, tentunya tidak logis terjadi penyembahan berhala dan berbagai dosa ikutannya, tidak perlu mengalami pembuangan sampai ke ujung bumi (Babel), dan tidak akan juga meragukan kesanggupan Elohim serta kesetiaan YHWH untuk mengembalikan mereka ke Tanah Perjanjian-Nya. Dalam keadaan Israel yang terpuruk Tuhan dengan sabar kembali menyingkapkan tiga aspek diri-Nya yang perlu mereka -- dan kita kini -- hayati dengan sungguh. Pertama, Ia yang mencipta bumi sampai ke ujung-ujungnya -- artinya sampai ke Babel yang menawan Israel sekali pun -- Ia tetap adalah Yang Mahakuasa yang menaikkan dan menurunkan segala kuasa dan penguasa dunia ini. Kedua, Ia tidak mengenal lelah dan tidak menjadi lesu. Ia tidak butuh istirahat dan Ia senantiasa SIAGA memelihara umat-Nya dan kita boleh yakin ada Ia yang mendengar doa-doa kita pada segala waktu dan keadaan. Ketiga, pengertian-Nya luas membentang melampaui kesanggupan intelijensi manusia dengan segala sains dan teknologinya untuk menjajakinya. Tidak ada strategi kelicikan manusia yang dapat mengalahkan hikmat kebijaksanaan-Nya.
TUHAN Allah, terima kasih untuk waktu yang telah kami lewati di bawah pemeliharaan-Mu yang terpercaya, dan dengan syukur kami masuki bulan November ini. Secara khusus, o Elohim YHWH, kami mohon berikanlah kami percaya sungguh akan tiga aspek kekekalan-Mu terhadap segala kejadian politis-ekonomi-keagamaan- kekuasaan di negara dan bangsa kami Indonesia ini. Terima kasih Engkau beracara sampai di wilayah yang di luar kendali kami, Engkau tidak terlena dan selalu memerhatikan pergumulan kami, dan tidak perlu kami ragukan hikmat dan pengertian-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar