Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat." -- Markus 2:6-12
Coba perhatikan beberapa catatan Markus tentang peristiwa ini: 1) Yesus menyapa si lumpuh dengan panggilan "anak-Ku."; 2) Yesus mendeklarasikan bahwa dosa si lumpuh "sudah diampuni[-Nya]; 3) Yesus mengetahui pikiran hujatan para doktor Taurat yang menuduh deklarasi Yesus itu adalah hujatan, kendati tuduhan itu tidak diucapkan; 4) Untuk Yesus ternyata hak-kuasa-Nya mengampuni dosa didukung oleh 'mudahnya" untuk Dia menyembuhkan si lumpuh; 5) kembali hanya dengan mengucap "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" -- benar-benar ucapan itu terjadi. Inilah bukti bahwa euangelion itu bukan lagi janji yang masih harus dinanti-nanti, tetapi sungguh sudah datang di hadapan penglihatan mereka dan tersedia bagi seluruh keberadaan mereka dulu... dan kita kini.
TIPS: Bagaimana sikap dan tindakan kita akan kuasa Injil mengingat Yesus berhak mengampuni dosa, berkuasa menyembuhkan, sanggup melihat ke kedalaman batin kita, bersedia memperlakukan kita sebagai anak-Nya?
Doa & Syafaat: Kiranya seperti surprisenya si lumpuh mengalami kuasa Injil untuk berbagai aspek kebutuhannya, juga kita masa kini membawa aura ketakjuban akan kuasa Injil dalam kesaksian hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar