Anak-Ku, belajarlah kebijaksanaan dari kebodohan manusia duniawi. Lihatlah betapa sukarnya mereka menerima kerugian duniawi. Untuk mendapat keuntungan duniawi, manusia akan bekerja dan menderita amat banyak, tetapi kerugian rohani dengan mudah mereka lupakan. Seringkali mereka tertarik pada hal-hal yang hanya sedikit atau sama sekali tidak bernilai, dan mengabaikan hal-hal yang penting. Seluruh perhatian mereka terserap oleh persoalan lahiriah. Kecuali engkau mengendalikan pikiranmu, engkau akan menjadi budak dari hal-hal sementara ini.
2. Alangkah bodoh mereka yang tidak sadar akan keadaan mereka yang menyedihkan, yang membuat kehidupan dunia yang fana ini menjadi tujuan keinginan mereka! Ada pula yang sedemikian terikatnya kepada kehidupan di sini, sehingga bila mereka dapat tinggal di sini selama-lamanya, mereka sama sekali tidak mempedulikan Kerajaan Allah. Mereka memilih tinggal di dunia, meskipun mereka harus bersusah payah untuk memperoleh kebutuhan dasar kehidupan di dunia ini.
3. Alangkah buta dan bodohnya orang-orang ini! Mereka tertimbun sedemikian jauhnya dalam keduniawian sehingga mereka hanya menikmati kesenangan badani. Dalam waktu singkat, mereka akan sampai pada akhir kehidupan mereka di dunia. Pada saat itu mereka akan menerima kenyataan yang pahit tentang kesia-siaan dan kehampaan hal-hal yang mereka cintai.
RENUNGKAN,
Cara terbaik untuk menyadari nilai sementara dari daya tarik duniawi ini ialah dengan melihat ke masa lalu. Di manakah sekarang kesenangan tahun lalu? Apa yang terjadi dengan kebanggaan yang dengan susah payah aku capai lima tahun lalu? Dimanakah sisa kesenangan musim kemarau yang lalu? Lenyap! Semua habis dan berlalu. Apakah aku ingin terus hidup untuk kebahagiaan semacam itu, atau aku menginginkan kebahagiaan sempurna, yang memberi kepuasan penuh dan tak pernah akan berakhir? Hanya orang bebal saja yang akan ragu menjawab pertanyaan ini.
DOA,
Tuhan dan Bapa segala kecerdasan, semoga aku tidak pernah dituduh bersalah karena kebodohan yang sangat – kebodohan orang yang hanya ingin hidup untuk kesenangan hari ini, tanpa memikirkan tentang keselamatan kekalnya. Di dalam Injil, Engkau menyebutkan tentang orang bodoh yang hanya memikirkan tentang kesenangan dan kenikmatan harta benda duniawinya. Kepada mereka engkau berkata: “Hai, orang bodoh! Malam ini jiwamu akan diambil dari dirimu! “Dan dia meninggal pada malam itu juga, dia tidak siap menghadapi hakimnya.”
Tuhan, semoga aku selalu melihat fakta terpenting dalam hidup ini: yaitu, aku hidup untuk Surga atau neraka. Kehidupanku di dunia akan menunjukkan pilihan yang aku buat. Allahku yang baik, berilah aku kekuatan untuk hidup suci di dunia ini, sehingga aku boleh menerima pahala kekal hidup Surgawi bersama-Mu. Amin.
Dikutip dari Buku Perspektif Hidup Surgawi Karangan Anthony J. Paone S. J. Info Pemesanan: Email - waskitapublishing@gmail.com, atau sms / call ke 0812-270-24-870.
Dikutip dari Buku Perspektif Hidup Surgawi Karangan Anthony J. Paone S. J. Info Pemesanan: Email - waskitapublishing@gmail.com, atau sms / call ke 0812-270-24-870.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar