Mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.
Matius 25:46Dalam perumpamaan domba dan kambing (Mat. 25:31-46) kita diberitahu bahwa orang yang ditolak oleh sang Hakim akan dibuang ke kolasis (hukuman) aionios (keadaan akhir). Ungkapan itu diimbangi oleh rujukan ke zoe aionios (hidup kekal) yang juga merupakan keadaan yang tetap dan akhir. Bahkan bila aionios ini dianggap sebagai “terhisab ke dalam aion yang akan datang,” dan tidak berarti kedaan tanpa akhir, ide ketidak-berakhiran ini ditampung dalam ungkapan satunya, “hidup kekal” dan karena itu tidak bisa diabaikan juga ungkapan lainnya yang mengimbangi yaitu “hukuman kekal.” Jadi ide bahwa dalam teks ini aionios dalam kaitan dengan kolasis pasti berarti kekekalan tidak terbantahkan.
Perjanjian Baru senantiasa melihat hukuman kekal ini sebagai pengetahuan yang penuh derita tentang penolakan terhadap seseorang, tentang ketidaksenangan Allah mengenai kerugian yang orang alami, dan tentang keadaan tak terpulihkan di mana orang masuk ke dalamnya. Doktrin hukuman kekal diajarkan dalam sinagog bahkan sebelum Tuhan mengambilnya dan menekankannya dalam Injil-injil. Semua bahasa yang menimbulkan kegentaran dalam hati kita – tangisan dan kertak giri, kegelapan, cacing, api, gehena, lubang besar – semua ini diambil dari ajaran Tuhan sendiri. Kita menerima doktrin ini dari Yesus Kristus.
Pelajari ayat-ayat berikut dan sambil berdoa buatlah kesimpulan Anda (Luk. 16:26; Yoh. 3:18-19, 36; 5:29; 12:32; Ki. 2:21-23; Rm. 1:16; 5:18-21; 1Kor. 15 :25-28; 2Kor. 5:10, 19; 6:2; Gal. 1:4; Efs. 5:25; Fil. 2:9-11; 1Tim. 2:4; Tit. 2:11; Ibr. 2:9m 9:27; 1Ptr. 3:19; 2Ptr. 3:9; 1Yoh. 1:5; 2:2; 4:8).
Mintalah Allah menaruh dalam hati Anda beberapa orang yang Anda tahu perlu didoakan secara teratur agar mereka boleh masuk ke dalam hidup kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar