Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.
Matius 20:18-19Hubungan Yesus dengan Bapa surgawi-Nya demikian dekat; hubungan itu merupakan relasi visi dan iman.
Sama jelas dengan itu, Yesus menyimpulkan pengertian diri tentang panggilan-Nya sebagai Mesias, Raja-Juruselamat yang diurapi Allah, melalui membaca dan mengizinkan Allah berbicara kepada-Nya lewat Alkitab Perjanjian Lama. Istilah tepat untuk menjelaskan itu adalah iman. Dengan iman, kita menerima apa yang kita mengerti sebagai pikiran dan hati Bapa surgawi kita sebagaimana Ia mengajar kita melalui firman-Nya tertulis.
Kita menyaksikan pematangan iman Yesus saat perjalnan-Nya ke Yerusalem, dengan mengizinkan diri ditangkap; dalam penolakan-Nya untuk meminta Bapa mengirimkan duabelas legion malaikat untuk melindungi-Nya; dan dalam perjalanan hening-Nya ke salib.
Lihat balik untuk mengenali langkah-langkah iman yang sudah Anda lewati dan ke depan yang masih menunggu untuk Anda jalani.
Tuhan, kami perlu karunia iman dalam kehidupan kami dan kehidupan gereja kami supaya kami boleh menemukan dari Firman-Mu dan dari satu sama lain, pikiran dan kehendak-Mu.
Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - tulisan Dr James I Packer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar