Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Roma 8:32Roma 8:1-30 seumpama kidung Paulus tentang anugerah Allah untuk kita: tentang pembenaran dan hidup baru dalam Roh; tentang pengangkatan dan warisan kita; tentang penyediaan Allah sehingga kita tak perlu takut tentang kelemahan kita atau keadaan sekitar kita. Dalam ayat 31-39 ia memerinci implikasi semua hal tadi.
Pertama, ia mengundang kita untuk menghitung. Jika Allah memihak kita, siapakah lawan kita? (ay. 31). Pikirkan itu secara menyeluruh, mendongaklah, jabarkan. Realisme semacam itu selalu baik dampaknya bagi jiwa. Jumlahkan siapa dan apa yang menghadang Anda dan ingatkan diri Anda bahwa seorang bersama Allah adalah mayoritas. Baca 2 Raja-raja 6:15-19 untuk memberikan gambaran tentang kebenaran ini.
Lalu Paulus menunjukkan bahwa jika Allah tidak menahankan Anak tunggal-Nya sendiri tetapi memberikan Dia untuk mati bagi kita sementara kita masih orang berdosa, maka pasti Ia tidak akan menahankan dari kita segala sesuatu untuk kebaikan, manfaat, kesukaan, atau berkat kita. Pemberian Kristus di Kalvari menjamin semua karunia baik yang Allah dapat buat (ay. 32).
Ketiga, Paulus berkata, “Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah?” (Rm. 8:33). Orang Kristen berdosa dan gagal secara mengerikan dan Iblis adalah penuduh para saudara, namun faktanya ialah bahwa tak satu pun tuduhannya dapat melawan kita. Kita terjamin dalam penerimaan Allah sampai kekal, sebab Allah membenarkan kita dan Yesus yang mati bagi kita kini bersyafaat bagi kita (mengintervensi) dengan Bapa-Nya di pihak kita (ay. 33-34).
Keempat, dengan tegas dan dalam bentuk lirik Paulus menyatakan bahwa tidak ada apa pun, di sini dan sesudahnya, dapat merenggut kita dari kasih Allah yang mahakuasa itu (ay. 35-39).
Yang mana dari empat kebenaran tadi yang mendesak saya perlukan kini?
Tuhan, aku perlu memercayai sepenuh akal budi, hati, dan kehendak aku akan kebenaran tadi.
Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - oleh Dr James I Packer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar