Berbahagialah orang yang mendapat hikmat,
orang yang memperoleh kepandaian, - Amsal 3:13
Langkah
apa harus Anda ambil bila ingin mendapat karunia hikmat? Menurut Alkitab ada
dua prasyarat.
Pertama, kita harus belajar menghormati Allah. Takut akan TUHAN
adalah permulaan segala hikmat (Mzm. 111:10). Sebelum kita rendah hati dan
terbuka untuk diajar, berdiri takjub di hadapan kekudusan dan kedaulatan Allah,
sambil mengakui kekecilan kita, tidak memercayai pemikiran sendiri, serta
bersedia untuk mengalami penjungkirbalikan pemikiran kita, hikmat ilahi tidak
dapat menjadi milik kita. Perlu ditakuti bahwa banyak orang Kristen menghidupi
kehidupan yang tidak rendah hati dan yang sombong yang akhirnya sama sekali
tidak memiliki hikmat dari Allah. Alkitab berkata, “hikmat ada pada orang yang
rendah hati” (Ams. 11:2).
Lalu, orang harus belajar menerima Firman Allah. Hikmat hanya
ditempa ke dalam mereka, ya hanya mereka, yang mengaitkan diri dengan penyataan
Allah. “Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku,” – mengapa? – “sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan”
(Mzm. 119:99). Paulus menasihati orang Kolose, “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di
antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat…” (Kol. 3:16).
Bagaimana kita melakukannya? Dengan
jalan membenamkan diri dalam Alkitab, seperti nasihat Paulus kepada Timotius
(dan waktu itu ia berpikir tentang Perjanjian Lama!), sebab Alkitab “sanggup
menuntun engkau kepada keselamatan” dalam iman kepada Kristus, dan untuk
menyempurnakan manusia Allah “bagi setiap perbuatan baik” (2Tim. 3:15-17).
Kapankah
terakhir Anda membaca seluruh isi Alkitab? Apakah Anda memakai waktu untuk
membaca Alkitab sama lamanya untuk membaca surat kabar?
Tuhan, aku butuh hikmat-Mu untuk situasi
ini… Tolongku mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menerima hikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar