Mereka semua akan diajar oleh Allah. - Yohanes 6:45
Orang
Kristen dijanjikan hak untuk mendapat pengajaran Allah, dan hal itu dilakukan
oleh Roh Allah. Roh yang mengajar semua perkara kepada para rasul adalah juga
urapan yang mengajar semua umat milik Kristus (1Yoh. 2:27) – bukan dalam bentuk
penyingkapan kebenaran baru yang tadinya belum diketahui, tetapi dengan
menyanggupkan kita mengenali sifat ilahinya dan tunduk ke bawah otoritas
realitas ilahi yang disingkapkan kepada kita.
Tetapi apakah kita terbuka kepada karya Roh ini? Sejauh kita
mendekati Alkitab dengan mengambil jarak, yaitu dengan hanya menghargai
kesejarahan atau estetikanya, dan sejauh kita memperlakukannya hanya sebagai
tulisan manusia. Kita hanya terbuka kepada pelayanan Roh sejauh kita bersedia
melangkah masuk ke dalam Alkitab dan mengambil tempat bersama orang-orang yang
menyambut bicara Allah – seperti Abraham yang mendengarkan Allah di Ur, Musa
yang mendengarkan Allah di Sinai, umat Israel yang mendengarkan Firman Allah
dari bibir Musa dan para nabi, orang Yahudi yang mendengar ucapan Yesus, orang
di Roma dan Korintus serta Timotius yang mendengarkan Paulus, dan seterusnya –
dan ikut berbagian diajar bersama mereka, memperhatikan apa yang Allah katakan
kepada mereka dan berusaha mendengar melalui itu apa yang Allah ingin katakan
kepada kita.
Banyak orang yang tidak begitu suka
itu – kita berprasangka, malas, dan tidak siap untuk melatih roh serta hati
nurani kita. tetapi kuatnya kesediaan dan penerimaan kita, adalah karunia Roh.
Maka kita harus berdoa, “Ajarku ketetapan-ketetapan-Mu” (Mzm. 119:12), sebagai
permohonan bukan saja untuk diajar tetapi untuk memiliki kesediaan diajar.
Seberapa
jauh aku bersedia berusaha dan berdoa agar mengerti Alkitab?
Tuhan, kiranya RohMu mengarahkan imajinasiku
supaya melalui karunia dari-Mu ini aku dapat mengerti Firman-Mu lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar