Maka Allah telah menyuruh aku mendahului
kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara
hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanlah kamu yang
menyuruh aku ke sini, tetapi Allah. - Kejadian 45:7-8
Yusuf
belia dijual ke perbudakan di Mesir di mana karena fitnah berbisa istri
Potifar, ia dipenjarakan – meski kemudian ia bangkit menjadi orang terkemuka.
Untuk maksud apakah Allah dalam hikmat-Nya merancang semua itu?
Sejauh menyangkut pribadi Yusuf
sendiri, jawabnya diberikan dalam mazmur, firman Tuhan menguji (membenarkan)
(Mzm. 105:19). Yusuf diuji, dimurnikan, dan didewasakan; semasa ia dijadikan
budak dan dipenjara itu Yusuf diajar untuk fokus pada Allah, untuk tetap
gembira dan penuh kemurahan dalam keadaan yang membuat frustrasi, dan untuk
bersabar menantikan Tuhan.
Seringkali Allah memakai kesukaran
untuk mengajarkan hal-hal tadi. Sejauh menyangkut kehidupan umat Allah, Yusuf
sendiri memberikan jawaban untuk pertanyaan kita ketika ia menyingkapkan
jatidirinya kepada para saudaranya yang bingung (Kej. 45:4-15). Teologi Yusuf
sama sehat dan dalamnya seperti kasihnya. Sekali lagi kita diperhadapkan dengan
hikmat Allah yang mengatur peristiwa-peristiwa kehidupan manusia untuk maksud rangkap:
pengudusan pribadi orang bersangkutan, dan pemenuhan pelayanan yang Ia tetapkan
serta pelayanan dalam hidup umat Allah.
Doakan
seseorang yang sedang memikul masalah berkepanjangan – agar hasilnya baik dan
secepat mungkin.
Buat daftar saat-saat ketika Allah dan
firman-Nya menguji Anda. Apa yang telah Anda pelajari? Bagaimana Anda
mensyukuri Allah atas kebaikan yang keluar darinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar