Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. -- Markus 16:15-20
Sikap dan tindakan pengikut Yesus terhadap dunia bersifat paradoks: Kita diselamatkan dari dunia dengan segala hawa nafsu cemarnya yang membawa kepda kebinasaan (lih. surat2 Petrus), dan secara simultan kita diutus ke dalam dunia untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Sikap paradoksal ini terhubung dengan jatidiri orang percaya dan gereja sebagai umat atau keluarga Allah atau Tubuh Kristus dan sebagai utusan Kristus. Nas ini menjelaskan secara tersurat dan tersirat tritunggal prinsip hidup bagi eksistensi dan aksi gereja sebagai keluarga Allah dan sebagai representasi Kristus -- Firman, Sakramen dan Roh. Sebagai umat Allah: 1) Firman: dengan menerima firman Injil dan hidup di dalam firman (Yoh. 15:4, 7) kita hidup di dalam Kristus; 2) Sakramen: dengan menerima sakramen baptisan dan perjamuan kudus kita menerima tindakan sakramental Allah mengampuni, menyucikan dan memperbarui kita terus menerus; 3) Roh Kudus: Roh Kudus adalah eksekutor semua karya penyelamatan oleh Yesus sampai teralami oleh kita. Ia melahirkan baru, dan mengerjakan berbagai proses transformasi ke dalam kehidupan orang percaya. Sebagai misi Allah, representasi Kristus bagi dunia ini: 1) Firman: firman Injil Kerajaan dalam dwiaspeknya keselamatan atau kebinasaan kekal ke segala makhluk yaitu sampai ke implikasi konkrit dalam keseharian, inilah yang menjadi kesaksian orang percaya dan pewartaan Gereja; 2) Sakramen: Pemberian sakramen inisiasi (baptisan) dan sakramen penopangan (perjamuan kudus) diberikan sebagai akibat dan pendorong Misi berkelanjutan; 3) Roh Kudus: Janji-janji Kristus bahwa pe-raja-an-Nya akan termanifestasi dalam wujud tanda danmukjizat dikerjakan oleh operasi Roh di dalam kehidupan umat dan seiring tindakan misi umat dalam dunia ini.
Maka, mari sungguh hidup dalam Firman ditopang oleh sakramen dan diberdaya oleh kuat-kuasa Roh kita menghidupi eksistensi dan aksi nyata kita sebagai umat dalam misi Kerajaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar