Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku." Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. -- Markus 9:36-42
Betapa berharganya anak kecil bagi Tuhan, maka betapa kita juga perlu menumbuhkan sikap, perlakuan dan pelayanan yang serasi dengan penilaian tinggi yang Tuhan berikan ini kepada mereka. Perlakuan Yesus terhadap anak kecil di sini jelas beda dengan sikap para murid dan juga kebanyakan kita yang cenderung menganggap remeh bahkan kerap memperlakukan mereka sebagai pengganggu ketenangan kita beribadah, seolah anak kecil adalah separuh, seperempat, seperdelapan manusia sesuai ukuran tubuh dan usianya dibanding kita. Yesus menempatkan seorang anak di tengah mereka, menjadi fokus untuk Yesus menunjukkan sikap-Nya kepada anak itu dan pengajaran-Nya kepada para murid dengan memeluk anak itu. Perintah dan janji Tuhan kepada pengikut-Nya adalah menyambut anak kecil bukan karena ia anak, cucu, ponakan, anak sahabat dekat..., yaitu sikap penyambutan manusiawi alami, melainkan sikap penyambutan "dalam nama-Ku." Artinya Ia menyuruh kita bersikap dan memperlakukan anak kecil dalam pengidentifikasian diri dengan Yesus sendiri. Apabila kita bertindak demikian, dan ini janji yang mengiringi perintah itu, kita akan mengalami Ia mengidentifikasi diri dengan anak-anak yang kita sambut demi Dia. Dan lebih lanjut kita akan mengalami Allah Bapa yang mengidentifikasi diri dalam Yesus yang mengidentifikasi diri dalam anak-anak yang kita sambut dalam pengidentifikasian tindakan, sikap, kasih, layanan kita dengan Yesus. Luar biasa mulianya! Dan, betapa celakanya yang terjadi pada orang yang mencelakakan anak-anak! Maka, jelas betapa pentingnya orang Kristen melawan pelecehan seksual, pelecehan bahasa, pelecehan rohani yang makin banyak berkembang di masyarakat sekitar kita. Maka perlawanan terhadap pelecehan kepada anak-anak adalah melawan itu dan memberikan pelayanan terbaik kepada mereka dalam nama Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar