Rabu, 10 Mei 2017

Garam dan Api

Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. --- Lukas 3:16
Karena setiap orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain." -- Markus 9:49-50

Ia memberikan peringatan keras dan sangat serius tentang kesungguhan ancaman neraka; Ia juga memberikan tuntutan radikal bagi orang yang ingin luput dari kebinasaan kekal itu yaitu dengan mengerat alat dosa (tangan, kaki, dosa, dll.) di samping berhenti berdosa (bertobat). Kini Ia memberikan instrumen dan jalan untuk semua murid-Nya boleh luput dari kuasa dosa bahkan boleh menjadi agen-Nya membongkar dan menghancurkan kuasa dosa dalam diri orang lain. Itu adalah "digarami oleh api," supaya kita menjadi "garam" dan api itu harus terus menggarami kita agar kita tidak kehilangan "kegaraman" kita. Api seperti halnya garam berdampak preservasi. Api adalah satu-satunya jalan sehingga merupakan keharusan dalam proses pemurnian logam sampai logam mewujud dan menyatakan sifatnya semurni-murninya. Proses itu tidak dapat dikerjakan oleh alat seperti pahat, pisau, palu dlsb. melainkan hanya oleh api. Untuk layak bagi dunia baru surgawi kelak kita harus melalui proses pembakaran dan pengapian. Untuk layak menjadi tempat dimana Allah bekerja dan hadir gereja sebagai organisme dan sebagai keluarga ilahi harus terus menerus mengalami proses pembakaran dan pengapian. Jikalau kita bercampur dengan kecemaran, menjadi suam apalagi dingin, kita tidak mungkin memperkenan Allah dan tidak mungkin menggarami dunia. Nas-nas ini mencatat bahwa satu-satunya yang mampu membawa kita ke dalam proses tersebut adalah Yesus dan Ialah yang akan memberdayakan Roh untuk membakar, memurnikan dan memberdayakan kita. Komunitas terdekat kita, kekerabatan kita, lingkungan kita, kota kita, Indonesia tercinta ini membutuhkan para murid Kristus, orang percaya, gereja, Anda dan saya, yang telah dan sedang digarami oleh api pemurnian firman dan Roh supaya kita boleh menggarami dunia dengan perilaku dan pesan yang kuat berdampak. Jika tidak, apa gunanya kita bagi Allah, dan apa faedahnya kita bagi dunia? Mari kita izinkan Roh membersih-murnikan pola dan hakikat ibadah kita, pikiran kita, pencarian dan pemakaian uang kita, perlakuan kepada atasan dan bawahan dalam dunia kerja kita, perlakuan kepada generasi muda, generasi tua, gender, dst.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar