TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya. Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya. Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku." Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya." -- Kejadian 21:1-7
Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. -- Ibrani 11:11-12
Penggenapan aspek kedua dari panggilan-janji TUHAN kepada Abraham-Sarah terjadi dua puluh lima tahun sesudahnya. Secara di luar nalar tentang kapasitas manusiawi, ketika Abraham terutama Sarah secara biologis sudah mustahil menghasilkan keturunan, justru -- "seperti yang difirmankan-Nya," "seperti yang dijanjikan-Nya," "dalam masa tuanya," "pada waktu yang ditetapkan TUHAN," -- dalam situasi telah mati pucuk atau semua jalan sudah buntu itulah Ishak dimungkinkan TUHAN lahir bagi mereka. Luar biasa! Sungguh sebuah penantian iman yang lama dan bukan tanpa kelak-kelok jatuh-bangun kelemahan-keraguan-ikhtiar keliru manusiawi mereka akhirnya karena kesetiaan mereka yang terus menerus ditopang oleh penguatan kesetiaan TUHAN, iman mereka menerima janji TUHAN! Iman menyambut kejutan dahsyat dari TUHAN: "Allah membuat mereka tertawa." Peristiwa itu juga menjadi alasan semua orang ikut tertawa bersama mereka. Yang tidak sanggup dinalar siapa pun bahwa dalam usia harusnya mereka menggendong buyut, Sarah akhirnya menyusui anak kandungannya dari benih Abraham, anak perjanjian.
Di dalam Yesus Kristus sang Penggenap Perjanjian kita yang percaya kepada-Nya sesungguhnya dijamin mengalami penggenapan semua janji-janji penyelamatan TUHAN yang dibuahi di dalam kehidupan dan karya-karya Yesus Kristus. Berbagai hal yang kita harap dan doakan dalam iman -- pengudusan, kasih yang lebih bulat hati, hidup yang bermakna, kesehatan-kesembuhan, rejeki, hubungan-hubungan yang harmonis, dlsb. -- pada dasarnya sudah-sedang-akan terwujud di dalam Yesus Kristus. Marilah seperti Abraham-Sarah kita setia berpegang pada janji-janji TUHAN, kepada firman-Nya, dan pada mo-edah / kairos / ketetapan waktu TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar