Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. -- Roma 1:3-4
Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia (harfiah: sarx = daging), tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, -- 1 Petrus 3:18b-19a
Dalam nas singkat padat ini kita mendapatkan misteri Injil Yesus Kristus yang menjadi dasar kokoh teguh dan pasti akan pengharapan warisan kekal semua orang yang percaya kepada-Nya.
Pertama Ia adalah daging -- maksudnya Ia telah menjadi manusia sepenuhnya. Dalam bagian sebelum ini Petrus telah membentangkan berbagai pengalaman manusiawi yang Yesus Kristus alami -- dalam semua hal itu Ia sepenuhnya manusia sejati namun tidak berdosa. Bahkan Ia juga mengalami kematian manusia - itulah maksud Petrus mengatakan bahwa dalam keadaan sebagai daging (sarx -- menunjuk ke kemanusiaan sejati Yesus Kristus) Ia telah mengalami kematian seperti halnya semua manusia yang sudah dan akan mati kelak juga.
Kedua Ia telah dibangkitkan menurut Roh. Di sini kita melihat misteri Yesus Kristus yang adalah manusia sejati dan Allah sejati. Kita tahu bahwa dalam sepanjang kehidupan-Nya Ia dipimpin, diurapi, diberdaya oleh Roh Kudus. Nyata misalnya dari kisah pencobaan dan dari khotbah perdana-Nya bahwa Roh Tuhan ada di atas-Nya. Namun "menurut Roh" di sini lebih menunjuk kepada sifat Keallahan Yesus Kristus sebagai Pribadi kedua Allah Tritunggal yang telah menjelma menjadi manusia, yang pergi menginjili roh-roh zaman Nuh, dan yang membangkitkan kembali Yesus Kristus (harfiah: membuat hidup kembali manusia Yesus). Namun dari berbagai penunjukan nas Perjanjian Baru lainnya kita juga diajarkan bahwa Allah (Bapa) membangkitkan Yesus dari kematian, Roh kekudusan membangkitkan Yesus, dan Roh Yesus sendiri membangkitkan manusia Yesus dari kematian. Misteri kematian-kebangkitan Yesus ialah bahwa sebagai manusia Ia mati sementara Allah meninggalkan Dia yang menanggung dosa manusia tebusan-Nya, namun sesudah tiga hari tiga malam dalam kubur Ketiga Pribadi Allah Tritunggal -- Bapa-Anak-Roh membangkitkan manusia Yesus dengan tubuh kemuliaan dan dalam tubuh kemuliaan itu Ia naik ke surga sebagai Allah sejati dan Manusia sejati yang dimuliakan.
Inilah pangkal atau sumber atau dasar bagi keselamatan mulia yang begitu pasti yaitu pengharapan akan warisan kekal orang percaya, warisan yang tidak akan binasa-cemar-layu ketika untuk kita juga diciptakan tubuh kebangkitan yang sama dengan Gembala Agung kita. Mari miliki penglihatan jelas tentang kebenaran ini sepanjang kehidupan kita sampai memengaruhi seluruh aspek kemanusiaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar