Pengkhotbah 11:7
Rahasia ketiga untuk sukacita ialah mengasihi diri sendiri, dalam arti mengizinkan Anda menikmati hal-hal yang dapat dinikmati dalam hidup ini (11:7-10). Dalam ayat-ayat ini penulis memberi petunjuk tentang bagaimana kita dapat bahagia dengan bagian hidup kita tiap hari, meski terjadi ketegangan dan kepedihan. Kita perlu mempraktikkan penikmatan dan entusias tentang kegembiraan dalam keseharian. Lebih baik bersemangat daripada tidak. Di bagian awal Pengkhotbah, penulisnya memodelkan seseorang yang telah melakukan dan mencoba segala sesuatu, lalu berkata bahwa ia membenci hidupnya sebab tidak satu pencapaian pun telah memberinya kepuasan dan ia merasa tertipu. Tetapi orang yang berpikiran benar, demikian kini Pengkhotbah melanjutkan, tidak membenci hidup. Ia ingat bahwa “terang itu menyenangkan, dan melihat matahari itu baik bagi mata” (7-8).
Ketika penulis berkata, “Segala sesuatu sia-sia,” maksudnya ialah bahwa hidup mungkin tidak akan seperti yang Anda harapkan atau memberi yang Anda inginkan. Namun demikian kita dapat dan harus bersukacita sementara kita menghidupi kehidupan pemberian Allah ini. Sebab hidup baik adanya. Ada warna, terang, kehangatan, dan keindahan dalam dunia Allah dan orang-orang yang melakukan hal-hal baik; hidup membawa banyak saat kegembiraan jika kita cermat.
Hidup Kristen yang berhikmat akan entusias, menanti dengan realistis bahwa akan ada banyak hal yang salah dan terasa menyimpang, namun pada saat sama dengan sepenuh hati menikmati semua kegembiraan yang Allah berikan tiap-tiap hari. Nasihat yang baik untuk kita semua, tetapi penulis khusus menerapkan itu kepada orang muda (9-10).
Setujukah Anda, Anda harus mengasihi diri sendiri? Mengapa? Dan bagaimana?
Tuhan, bukakan dan bangkitkan segenap kepekaan, hati, akal budiku untuk mencerap dan merespons segala sesuatu dan semua orang yang mencerminkan secara unik kasih, kebenaran, atau kreatifitas-Mu.
Dikutip dri Bapa Surgawi Mengasihimu oleh Dr. James I. Packer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar