Matius 6:6
Nasihat Yesus agar kita berdoa, memberi, berpuasa secara rahasia tidak berarti Ia menolak ibadah bersama atau merendahkan pentingnya persekutuan dan kesaksian. Maksud Yesus, inti dari kemuridan pribadi adalah hubungan hati secara pribadi dengan Bapa surgawi. Cara untuk memastikan bahwa relasi itu berjalan baik adalah kita menyediakan waktu cukup agar Anda dan Allah dapat bersama, saling memerhatikan, dan tidak diganggu dengan hal-hal yang menghancurkan kehidupan orang munafik: yaitu keinginan dilihat dan dipuji orang atas kegiatan rohaninya.
Seorang anak yang ingin menyampaikan sesuatu yang penting kepada ayahnya sering berbisik, atau berkata, “Papa, bisakah kita bicara berdua saja di suatu tempat? Ada sesuatu yang ingin saya katakan.” Yesus berkata bahwa “yang murni hatinya” (Mat. 5:8) sering kedapatan melakukan hal seperti itu dengan Bapa. Kita perlu melakukan itu, sebab sebagai manusia yang berdosa kita cenderung mencari pujian dan sambutan orang lain lebih daripada pujian dari Allah. Hal itu mengancam para pengkhotbah, tetapi orang awam pun tidak kebal darinya. Yesus ingin agar kita secara teratur menyendiri dengan Bapa yang memeriksa kedalaman hati dan mengetahui tidak saja yang terlihat oleh orang lain, tetapi juga bagaimana kita ketika tidak ada orang melihat kita.
Tanamkan dalam-dalam bahwa apa yang kita buat ketika tidak ada orang lain menunjukkan kesejatian diri kita. Allah melihat ketika tak seorang lain melihat, dan karena itu Ia tahu kita apa adanya.
Pikirkan ini: “Siapa seseorang adalah saat ia berlutut sendirian di hadapan Allah, itulah sejatinya ia dan tidak lebih.”
Bawa dalam doa, bagaimana prioritas waktu Anda menyendiri dengan Allah?
Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - oleh Dr James I Packer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar