Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya. Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati... Henokh hidup bergaul dengan Allah (harfiah: berjalan bersama Allah) selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah. -- Kejadian 5
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. -- Filipi 1:21-24
Dalam ukuran kuantitas Henokh tidak sampai 50% panjang umur ayahnya atau anaknya yang mencapai 960an tahun. Bahkan semua orang generasi perdana keturunan Set ini mencapai 900an tahun, hanya Henokh yang 365 tahun. Kendati demikian ada dua komentar tentang Henokh yang tidak diberikan kepada yang lain, yaitu ia berjalan bersama Allah, dan [saking seringnya dan mesranya ia berjalan dengan Allah lalu suatu hari] ia tidak kembali lagi lalu selamanya ada bersama Allah. Dalam terang Perjanjian Lama yang sering mengistilahkan hidup dengan berjalan, hidup adalah berjalan bersama Allah, berjalan di hadapan Allah, berjalan mengikuti Allah -- sampai akhirnya seperti Henokh mati seolah bukan mati karena menjadi perpanjangan dari pengalaman berjalan bersama-di hadapan-mengikut Allah itu. Dalam terang surat Filipi hidup adalah dari Kristus, untuk mengenal Kristus, menikmati Kristus, meniru Kristus, melakukan karya-karya Kristus Sedemikian rupa riilnya bahwa hidup adalah Kristus sampai mati adalah keuntungan. Inilah kriteria hidup yang penuh, fulfilled, bermakna, sukses dalam artian sesuai ukuran maksud Allah dan kemanfaatan bagi sesama. Maka, marilah kita jalani hidup dalam teladan Henokh dan Paulus ini:
Hidup adalah Kristus -- berjalan bersama Dia, berjalan di hadapan Dia, berjalan mengikut Dia, berjalan mengerjakan karya-karya-Nya -- di dalam kita beribadah, berkarya, berkeluarga, bermasyarakat... sampai kita bertemu Dia muka tatap muka. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar