Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!" -- Markus 13:28-37
Tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, berikut beberapa hal yang harus kita pegang erat sebagai patokan untuk pemahaman dan sikap kita. 1. Tariklah pelajaran: Para pengikut Kristus harus memiliki sikap aktif mengamati, mempelajari dan menyikapi a) peristiwa-peristiwa dunia, dan b) apa kata Alkitab. 2. Yang harus diamati, dipahami dan disikapi dengan tepat dari peristiwa dunia adalah gejala pohon ara bertunas -- yaitu yang dipaparkan di pasal 13 ini sebagai: peristiwa di sekitar Yerusalem / Israel, berbagai malapetaka alam dan kosmis, berbagai bencana dan keguguran 'para bintang' dalam dunia manusia: sosial-ekonomi-politis, dan yang utama adalah pencapaian Injil ke segala makhluk. 3. Yang harus kita camkan benar dari firman Yesus sendiri adalah: a) apa yang Ia katakan pasti akan terjadi, b) tentang waktu dan saatnya bahkan Ia sebagai Mesias yaitu hamba Allah yang rendah tunduk kepada kedaulatan Allah tidak mengetahuinya, c) dituntut dari kita sikap berhati-hati, waspada, berjaga-jaga, bukan ayal-ayalan, masa bodoh, panik, bingung, berusaha meramal!
Yesus, Tuhan, kiranya Roh-Mu menolong kami menjadi hamba yang setia dan baik, sahabat pengantin yang cerdik dan berjaga-jaga, bahkan bagian dari gereja-Mu sejati yaitu mempelai-Mu yang kudus dan layak menyambut kedatangan-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar