Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." -- Kejadian 3:5-7
Ini adalah nas pertama Tuhan bicara secara eksplisit tentang dosa dengan istilah yang berarti salah / menyimpang. Dalam terang penyataan alkitabiah lainnya kita mengenal dosa asal yang diturunkan dalam bentuk kecenderungan untuk menyimpang, melanggar, berontak terhadap Allah dan kebenaran-Nya. Meski ada kecenderungan dosa tidak berarti kerusakan yang terwujud dalam perbuatan kita akan sama bentuk dan kadarnya. Juga dalam terang nas ini tidak berarti kita harus terus menerus menjadi korban dari dosa. Dalam hal Kain proses dosa itu agaknya seperti berikut ini: Sifat dosa dalam sikap mandiri dalam penyembahan: penyembahan yang seadanya, yang tidak mengungkapkan kebutuhannya akan penebusan, yang tidak sungguh sesuai dengan sifat kudus, benar, mulia-Nya Allah; Lalu, ketika itu tidak dipandang Tuhan lahir kemarahan -- kemarahan Kain ini tidak semestinya sebab yang mestinya marah adalah Tuhan, dan yang pantas untuk Kain adalah mawas diri tentang sebab dalam diriya sampai persembahannya tidak berterima oleh Tuhan. Dalam kebaikan-Nya Tuhan menegur Kain dan memperingatkan tentang bahaya lebih besar yang dapat datang dari dosa. Tetapi Ia juga memberi jalan keluar: "engkau harus berkuasa atasnya" -- jadi, seharusnya jika Kain memerhatikan firman ini, merendahkan diri untuk pertolongan Tuhan, ia tidak perlu sampai membunuh Habel melainkan ia dapat memperbaiki persembahannya yang kurang layak dan tanpa iman itu dengan yang sesuai perkenan Tuhan. Sayang, sedihnya ia lebih mengikuti dosa -- dari kecenderungan, menjadi dorongan kemandirian, dan kini belenggu dosa dengan segala akibatnya.
Jangan fatalistis terhadap dosa, jangan juga masa bodoh tentang dosa. Ada anugerah Tuhan dalam salib dan kebangkitan Yesus yang cukup untuk menyelesaikan dosa dalam segala tahapnya dan bentuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar