Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus. -- Markus 13:9-11
Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. -- 2 Timotius 1:9
Orang percaya akan mengalami berbagai kesukaran dan penganiayaan karena imannya. Meski konteks dekat nubuat ini adalah aniaya yang dialami para pemercaya di abad 1 dan 2, hal sama memang terjadi dari zaman ke zaman di banyak tempat dimana orang percaya setia mewartakan dan mempraktikkan Injil Kerajaan dalam seluruh aspek kehidupan. Orang-orang yang berpengaruh dalam kehidupan keagamaan, sosial-politis dan mungkin juga ekonomi akan melancarkan reaksi berbahaya terhadap orang percaya yang menghidupi Injil. Namun justru inilah kesempatan baru untuk menyaksikan Kristus -- seperti contoh Paulus yang karena dibelenggu di antara para centurion Romawi malah Injil lepas dari belenggu dan diberitakan kepada mereka dan penghuni penjara. Injil kerajaan, Injil keselamatan, Injil kasih-karunia, Injil transformasi seluruh aspek kehidupan oleh Allah... ini harus maju, merambah, merangsek, menerobos ke semua bangsa, ke seluruh aspek kehidupan. Ada penyertaan Roh Kudus yang akan menyanggupkan orang yang bersaksi bagi Kristus untuk dapat berkata-kata yang tepat, sesuai konteks, mengandung kuasa.
Baik susah atau mudah konteks kita, panggilan kita adalah berhati-hatilah, saksikanlah Kristus, andalkanlah Roh Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar