Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. -- Kolose 2:15
Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu. Hardiklah binatang-binatang (buas) di teberau (BIS: gelagah), kawanan (banteng) orang-orang kuat, penguasa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang mengejar perak; serakkanlah bangsa-bangsa yang suka berperang! Dari Mesir orang membawa barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada Allah. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan; Sela -- Mazmur 68:29-33
Doa, ekspektasi dan keterlibatan pemazmur konsisten ditujukan kepada Allah yang adalah Raja-Bapa, Panglima dan Gembala agar Ia makin mengerahkan kekuatan-Nya, makin mewujudkan kedaulatan-Nya.Maka seiring dan konsisten dengan "Bangkitlah ya Allah" (ay. 2), doanya kini adalah "Kerahkanlah kekuatan-Mu ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu ya Allah." Dan seiring dengan ini pemazmur merindukan bukan saja umat Tuhan mengalami pemerintahan Tuhan, ia juga merindukan seluruh dunia mengalami dan mengakui pemerintahan Tuhan.
Memang di ayat 15-16 telah dipaparkan penglihatan tentang tindakan Tuhan menyerakkan bangsa-bangsa demi menegakkan teritorial umat pilihan-Nya. Namun kini ekspektasi pemazmur meluas dari pemerintahan Allah di Gunung Zalmon ke kedaulatan Allah atas bangsa, suku, kekuasaan dan kekuatan dunia. Yerusalem bukan saja dikokohkan sebagai pusat kedaulatan umat Allah tetapi juga ke sana bangsa, penguasa, pemimpin datang untuk mengakui kedaulatan Allah atas seluruh bumi. Jadi tujuan doa supaya Tuhan bangkit, menghardik, mengerahkan dan menunjukkan kekuatan-Nya atas binatang buas di gelagah (gelagah menunjuk kepada kekhasan Mesir, maka binatang buas ini kemungkinan adalah Hippopotamus -- kuda Nil atau buaya / lewiatan) adalah agar semua kekuatan penindas, pemberontak, anarkis dikalahkan sehingga seluruh bumi boleh mengakui dan mengalami kedaulatan TUHAN. Digambarkan di sini sebagai Mesir dan Etiopia menyembah, mencari Allah.
Kita perlu memastikan bahwa intensitas doa, visi-misi, pekerjaan / pelayanan kita makin seiring dengan gerak operasional Tuhan mewujudkan kerajaan-Nya di bumi ini, dan ekspektasi doa, visi-misi, pekerjaan / pelayanan kita juga makin meluas dari lokal ke global, dari kalangan sendiri ke kalangan lain, dari ke dalam ke keluar, dari rohani sempit ke visi-misi dan karya yang kpmprehensif dan holistik. Maka, bukan saja doa agar Tuhan bangkit, bertindak, mengerahkan kuat-kuasa-Nya, tetapi juga agar kita bangkit, bertindak, bekerja melakukan segala sesuatu sebagai partisipasi konkrit kita dalam pewujudan kerajaan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar