Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, -- Markus 4:14-18
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. -- Yohanes 15:2
Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. -- 2 Petrus 1:8-9
Perhatikan mengapa usaha giat menambah-numbuhkan iman dengan kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih kepada sesama orang beriman (philia) dan kasih kepada semua orang (agape) mutlak perlu pada orang percaya. Yaitu agar kita tidak menjadi mandul (terjemahan Inggris: barren, idle, inactive) dan tidak berbuah.
Terjemahan: "kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil" sesungguhnya mengubah kontras dan peringatan serius yang ingin Petrus tegaskan menjadi positif saja. Uraian positif Petus di ayat 5-7 adalah kontras dari keadaan tidak berusaha dan tidak berbuah di ayat 8-9 ini. Juga jika kita lihat ujaran Petrus ini sebagai gema dari dua perumpamaan Yesus: penabur dan pokok anggur - jelas betapa mutlak adanya usaha (ergon -- dan bukan keadaan argos yaitu dari a-ergon -- tidak bekerja / berusaha) dan berbuah (karpos, dan bukan a-karpos -- tidak berbuah). Keadaan tidak berusaha dan tidak berbuah adalah ciri dari tiga tanah yang tidak baik dalam perumpamaan penabur, dan dalam perumpamaan pokok anggur yang benar adalah kenyataan dari murid yang tidak tinggal di dalam Yesus Kristus sang sumber kehidupan. Ini merupakan suatu peringatan keras.
Kontras dan peringatan keras ini diulang lagi dalam frasa: "menjadi buta dan picik, lupa bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan." Ini adalah keadaan yang tidak boleh terjadi pada pengenalan yang makin bertambah dan bertumbuh akan Yesus Kristus Tuhan kita.
Jadi pilihannya jelas: antara giat berusaha dan berbuah vs tidak aktif dan tidak berbuah; antara menambah-numbuhkan iman vs statis dan pasif; antara makin kenal dan makin akrab Yesus Kristus vs lupa dan picik tentang anugerah-Nya dan kuasa pembaruan-Nya; antara sungguh mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar vs berlindung pada rasa aman dan jaminan yang palsu. Kiranya Tuhan menyadarkan kita bila kita ada di posisi dan kondisi yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar