Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. - 2 Petrus 1:16-18
Nasihat pastoral Petrus kini bergeser tekanannya pada kedatangan Yesus Kristus kedua kelak. Dorongan agar iman mengeluarkan usaha giat untuk bertumbuh dan bertambah dalam lingkup perubahan hidup yang menyeluruh didasari pada karya hidup-mati-bangkit-Nya Yesus Kristus yang oleh Roh dimungkinkan beroperasinya kuat-kuasa ilahi yang dahsyat dan janji-janji yang mulia dan ajaib berlaku untuk kita di sini dan kini. Selain ini, ada lagi Tarikan dari pokok iman yang dahsyat yaitu bahwa Yesus Kristus akan datang kembali kelak. Pada kedatangan kembali-Nya itulah letak kepastian faktual keselamatan kita sempurna yang sekarang ini baru dengan pertolongan Roh dan hati nurani yang dimurnikan kita yakini kebenarannya. Pada kedatangan Yesus Kristus kedua itu semua perjuangan, kegiatan, jerih payah iman untuk hidup sesuai kehendak-Nya sungguh akan bermuara pada perubahan penuh dan sempurna kita dan pengenalan sejati nyata tatap muka antara kita dengan Tuhan kekasih hati kita. Pada kedatangan-Nya kembali itulah tubuh dosa ini akan diubahkan dengan tubuh kebangkitan yang mulia, dan misteri tentang berpartisipasi dalam "kodrat ilahi" akan menjadi nyata. Pada kedatangan-Nya kedua itulah letak pusat penyataan kuat-kuasa maha dahsyat yang sangat dibutuhkan oleh semua kita yang merindukan pembaruan dan perubahan personal-total-holistik-komprehensif-global-bahkan universal.
Pada zaman itu banyak orang yang meragukan tentang kedatangan Yesus kedua kali (2 Petrus 3:4), yang rupanya dipengaruhi oleh beragam, dongeng agama politeistis dengan versi tentang kebangkitan dan kedatangan dewa-dewi sampai menganggap ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali juga adalah semacam dongeng lainnya. Pengalaman menyaksikan pemuliaan Yesus untuk Petrus adalah salah satu bukti cukup bahwa kedatangan Yesus kedua kelak bukan dongeng kosong. Bagaimana dengan kita yang tidak mengalami langsung? Bagaimana iman dan harap kita boleh giat kendati kita hidup dalam zaman yang makin tidak menghargai pokok-pokok iman? Kesaksian Kitab Suci adalah salah satu sumber untuk kita menerima bukti-bukti pendukung tersebut. Tetapi tidak hanya itu, usaha giat menumbuh-nambahkan iman justru juga adalah bukti pendukung bahwa Ia yang dalam kuat-kuasa-Nya yang kini bekerja di dalam kita sungguh kelak akan datang kembali menyempunakan semua ini. Maka, jangan izinkan kegemilangan dunia ini menyilaukan kita sampai tidak mengantisipasi kedatangan Tuhan Yesus kedua kali kelak. Jangan biarkan apa pun dari dunia ini melemahkan pengharapan vital kita akan perjumpaan dengan Yesus Kristus di kedatangan-Nya kelak. Iman yang sungguh ditumbuh-tambahkan secara aktif terarah pada janji kedatangan-Nya menjadi iman yang adalah bukti nyata akan kebenaran yang diimani -- iman yang memateri, mewujudnyata, iman yang berubah dari menjadi dasar dan juga menjadi bukti dari yang kita harapkan yang tidak kelihatan -- seperti definisi Ibrani 11. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar