Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. -- 2 Petrus 1:19-21
Mari kita pikirkan beberapa aspek penting bagi kehidupan yang sungguh mengantisipasi kedatangan Yesus Kristus kedua dari nas yang dikemukakan Petrus ini:
1. Yang manakah yang lebih kita jadikan sumber untuk membentuk konsep, prinsip, pertimbangan, kecenderungan hidup kita secara umum dan khususnya tentang kedatangan Yesus Kristus kedua nanti: 1) Berbagai teori, anggapan, ajaran yang orang banyak pegang, yaitu yang boleh dianggap sebagai "dongeng-dongeng"?; 2) Pengalaman rohani yang sewaktu-waktu orang saksikan seperti pengalaman arwah orang mati yang hidup kembali, beragam penglihatan, dlsb.?;atau 3) Ajaran dan nubuat Kitab Suci tentang kedatangan Yesus Kristus kedua kelak?
2. Bagaimana sikap dan cara praktis harusnya kita memerhatikan Kitab Suci dari frasa berikut ini: "Memerhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur bersinar di dalam hatimu"? Apakah ada kesungguhan, keuletan itu pada kita ketika menyelidiki Kitab Suci? Apakah kita merenungkan Kitab Suci sampai "terbit terang" darinya ke dalam hati kita?
3. Apa implikasi dari menerima Kitab Suci sebagai firman yang diilhamkan Roh kepada para nabi dan penulisnya pada: 1) sikap kita terhadap Kitab Suci, 2) kebiasaan kita membaca dan merenungkan Kitab Suci?
4. Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan sembarangan tetapi harus dalam bingkai: 1) Roh Kudus yang mengilhami Kitab Suci dulu, Roh Kudus juga yang menerangi pembacaan Kitab Suci kini; 2) Roh Kudus berbicara dengan melibatkan pikiran, bahasa, konteks para penulis Kitab Suci, Roh Kudus juga menolong kita kini mempelajari arti Kitab Suci sambil memperhitungkan semua unsur tersebut. Seberapa jauh kita mengupayakan pembacaan Kitab Suci dan penerapannya masa kini dalam bingkai ini?
5. Apa beda membaca Kitab Suci supaya tahu dari membaca Kitab Suci supaya yakin tentang kedatangan Yesus Kristus kedua kali? Yang mana yang lebih merupakan kecenderungan kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar