Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman, terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan, padahal malaikat-malaikat sendiri, yang sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada mereka, tidak memakai kata-kata hujat, kalau malaikat-malaikat menuntut hukuman atas mereka di hadapan Allah. Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar, dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu. Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk! Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat. Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu. -- 2 Petrus 2:9-16
Inilah ciri dari orang yang disimpan Allah untuk dimurkai -- jelas ini kontras dari orang percaya yang membuktikan kesejatian imannya dengan giat berusaha menambah-numbuhkan iman mereka dengan tujuh aspek pertumbuhan dalam pasal sebelumnya. Perhatikan juga kemiripan peringatan Petrus ini dengan peringatan dan kontras dari rasul Paulus tentang orang yang berjalan dalam Roh dan mengeluarkan buah Roh dalam sembilan wujudnya dari orang yang berjalan dalam daging dan mengeluarkan berbagai perbuatan kedagingan yang tidak mendapat tempat dalam Kerajaan Allah. Petrus juga menegaskan bahwa para pengajar palsu dan para pengikut pengajar palsu ini adalah orang-orang yang berjalan menurut daging dalam hawa nafsu kecemaran (terj. harfiahnya). Ciri dan sifat dari berjalan menurut daging dalam hawa nafsu kecemaran itu adalah: - mencemarkan diri, - menghina pemerintahan Allah, - kurang ajar dan angkuh, - menghujat kemuliaan, - sama seperti hewan yang tidak berakal, hewan yang untuk ditangkap dan dibunuh, - mengucapkan hujatan padahal tidak mengetahui hal yang dihujat itu, - liar dalam kenikmatan, - hidup hanya untuk memuaskan tubuh dan perut, - mata zinah, - menipu untuk memanfaatkan orang lemah, - ahli dalam keserakahan -- inilah ciri dan sifat dari orang-orang yang meninggalkan jalan yang benar, yaitu yang mengikuti jalan Bileam, yaitu jalan mencampur-adukkan berkat dan kutuk, kebenaran dan ketidakbenaran, anugerah dan dosa, mencari Tuhan tetapi mencintai uang sampai berkompromi dan menjual diri kepada kecemaran.
Jelas paparan Petrus ini bukan saja cocok dengan konteks kesesatan ajaran dan perilaku hidup zaman Gerika-Romawi tetapi juga zaman NOW yang posmo yang memuja pluralisme dan relativisme, yang penuh gairah mencoba dan menjelajahi apa saja yang kedagingan, emosi, nafsu, kenikmatan dapat berikan. Marilah kita berkomitmen kuat untuk memiliki ciri (tampilan) dan sifat (jatidiri) dan perilaku yang berbeda -- karena sedang didorong oleh kuasa penyelamatan dan pemurnian Yesus Kristus menuju pewujudan janji-janji yang mulia dan ajaib yaitu akan berbagian dalam kodrat ilahi di ujungnya nanti. Marilah kita yang menjadi pemimpin dalam kehidupan iman berhati-hati dalam belajar Alkitab, berkhotbah, menggembalakan, mengembangkan pola ibadah, memilih ragam puji-pujian, mempolakan doa syafaat, merancang kehidupan gerejawi, dll. supaya tidak kemasukan unsur tidak benar di atas secara halus tersamar atau terang-terangan/ Kasihanilah dan tolonglah kami ya Roh Kudus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar