Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan, supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu. -- 2 Petrus 3:1-2
This is now the second letter that I am writing to you, beloved. In both of them I am stirring up your sincere mind by way of reminder, that you should remember the predictions of the holy prophets and the commandment of the Lord and Savior through your apostles (2 Peter 1:1-2 -- ESV)
Mari kita perhatikan dua hal penting yang disorot Petrus dalam nas ini. Pertama tentang kapasitas yang disebutnya sebagai "dia-noia" yang merupakan gabungan dari kata hubung dia -- melalui; dan "nous" yaitu jiwa, batin yang mencakup kapasitas berpikir, merasa, mengingat, membayangkan, dst. Petrus menujukan kedua suratnya yang berisi paparan tentang melimpah karya penyelamatan yang telah Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus buat, sehingga orang percaya boleh memiliki pengharapan yang hidup yang tertampung dalam janji-janji yang mulia dan ajaib, sehingga boleh dengan penuh usaha menumbuh-nambahkan iman dengan beragam aspek pengakraban pengenalan akan Tuhan supaya menuju ke sasaran akhir ambil bagian dalam kodrat ilahi Allah sendiri. Pentingnya pikiran-perasaan-ingatan-kemauan-imajinasi di sini menjadi fokus pewartaan Petrus. Maka baik para pembina rohani maupun semua orang percaya hendaknya sungguh memelihara hati dalam kelimpahan aspek batiniah dengan jalan membangkitkan, membicarakan kembali, supaya terjadi proses pengakaran kebenaran di dalam jiwa kita.
Kedua, tiga sumber yang digali dan disampaikan Petrus di sini patut mendapatkan perhatian kita semua. Yaitu, para nabi, ajaran Yesus Kristus dan ajaran para rasul -- dengan kata lain seluruh isi Kitab Suci Perjanjian Lama, Injil-injil dan surat-surat. Beda dari para bidat yang sumbernya adalah dongeng-dongeng (filosofis-religius Gerika), kepercayaan Kristen -- terutama yang disorot Petrus adalah yang mengabaikan ajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kembali kelak, juga yang berakibat pada perilaku kafir-najis; iman-percaya para pengikut Yesus Kristus berasal dari wahyu Allah sendiri.
Menyimpulkan dua hal ini: 1) Mari kita tingkatkan kapasitas batin yang terdiri dari pikiran, perasaan, kemauan, imajinasi, ingatan dengan teus menerus mengizinkan Roh Kudus memurnikannya; dan 2) Mari kita sungguh berusaha membaca, mengerti, menyimpan dan menuruti begitu kayanya pikiran-rencana-jalan-tindakan Allah dalam Perjanjian Lama dan Baru. Jangan puas hanya dengan kata-kata pemotivasi, renungan-renungan yang mengelus-elus rasa nyaman, dan berbagai cara komunikasi visual gaya medsos masa kini. Mari kita sungguh membaca, merenungkan, meresapi, menyelami seluruh pembukaan isi hati Allah kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar