Setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat; hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya. Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Galatia 2:9-11
Seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. --- 2 Petrus 3:15
Menjelang akhir suratnya Petrus tiba-tiba menyebut tentang Paulus. Bahwa Petrus dan Paulus saling mengenal dan beberapa kali terjadi perjumpaan penting kita ketahui dari catatan di Kisah para Rasul, juga di surat Galatia dan Korintus. Catatan tentang para rasul lain dan perjalanan misi mereka tidak kita dapatkan dalam Kisah para Rasul pasca pengutusan misi dari gereja di Antiokhia. Sebab sesudah itu hanya tentang Paulus dan timnya yang dicatat.
Dari catatan Petrus ini kita dapat mengambil beberapa kesimpulan menarik:
1. Meski pernah ditentang terang-terangan oleh Paulus, Petrus jelas menerima teguran itu dan kini menunjukkan bahwa
2. Ia menganggap / menyebut Paulus sebagai "saudara yang kekasih."
3. Bahwa surat-surat yang Paulus tulis rupanya disalin dan beredar ke banyak jemaat-jemaat termasuk ke wilayah di mana Petrus melayani.
4. Bahwa Petrus bukan saja tahu adanya surat-surat dari Paulus tetapi ia mencermati. Ini beralasan mengingat dalam era gereja perdana kerasulan Petrus, Yakobus dan Yohanes sangat diakui.
5. Lebih dari sekadar mencermati dalam artian menguji kesesuaian dengan ajaran rasuli, Petrus mengakui bahwa tulisan Paulus berhikmat karena berasal dari karunia Allah kepadanya -- dengan kata lain Petrus mengakui keilhaman tulisan Paulus.
6. Dan karena itu Petrus menyatakan Paulus sebagai yang berotoritas dalam pengajaran kebenaran. Kita dapatkan poin 5 dan 6 ini dalam gema kemiripan bukan saja isi ajaran tetapi juga gaya penyampaian dalam surat-surat Paulus di dalam surat-surat Petrus juga.
7. Kesesuaian ajaran, kekanonan ajaran di antara para rasul oleh karenainya terjadi karena 1) karunia pengilhaman Roh Kudus, dan 2) komunikasi melalui surat edaran / salinan dan kontak pribadi langsung atau tidak langsung, dalam hal ini melalui Markus yang pernah mengikut Paulus, Barnabas, Petrus dan kembali berguna bagi Paulus sesudah proses berlangsung.
Kita perlu menarik pelajaran dan menerapkan kesimpulan di atas di antara kita sesama aktivis gereja, pemimpin gereja, pendeta, pembina rohani, guru agama, dlsb. Pentingnya: sikap saling merendah dan belajar satu sama lain, saling melakukan dan menerima tegur-menegur yang sehat, saling menyadari dan mengakui karya dan karunia Roh Kudus di dalam masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar